Bandara Jember Diprogram Tuntas 2019

advertorial | CNN Indonesia
Selasa, 22 Agu 2017 14:41 WIB
Kesuksesan Jember Fashion Carnaval 2017 dirasa masih kurang karena pengembangan destinasi.
Jakarta, CNN Indonesia -- Kesuksesan Jember Fashion Carnaval 2017 dirasa masih kurang karena pengembangan destinasi yang meliputi Atraksi, Akses, dan Amenitas (3A) masih belum seiring sejalan. Dari sisi akses dan amenitas inilah Kota Jember masih dirasa belum siap.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun melakukan peninjauan ke Bandar Udara Hadinotonegoro, Jember, Jawa Timur pada Minggu (20/8/2017). Hal ini dilakukan untuk merespons kelemahan di akses itu.

Sebab, untuk menuju ke Jember masih lama dan susah. Karena alasan itulah wisman dan wisnus akan lebih memilih destinasi lain yang mudah, murah, dan menarik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi mengatakan, pengembangan Bandara Notohadinegoro dilakukan untuk meningkatkan konektivitas dan mendukung pariwisata di Jember, serta kota sekitarnya, yakni Surabaya dan Bali.

"Ditargetkan dengan adanya pengembangan bandara, akan dapat menampung jumlah penumpang hingga 360 ribu per tahun," ujar Budi setelah sebelumnya menggelar rapat bersama Bupati Jember Faida dan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso.

Artinya, dalam sehari akan ada minimal tiga pesawat berbadan medium yang melayani penerbangan di Bandara Jember. 

Pengembangan Bandara Notohadinegoro akan dilakukan dalam dua tahap. Saat ini Bandar Udara Hadinotonegoro memiliki panjang landasan pacu 1.645 x 30 meter, taxiway 141 x 18 meter, apron 68 meter x 96 meter, serta memiliki luas gedung terminal 920 meter persegi.

Saat pengembangan tahap pertama dimulai, akan dilakukan perluasan apron dan taxiway menjadi 96,50 meter dengan lebar 68,50 meter. Selain itu, juga akan dilakukan penyusunan studi RTT untuk perpanjangan runway, serta perluasan terminal dan penyusunan studi lainnya.

Akan dilakukan juga peningkatan pagar keamanan bandara, land clearing, dan penyiapan lahan untuk perpanjangan serta pengadaan armada PKPPK.

Selanjutnya pada 2019 akan dilakukan pekerjaan peningkatan kapasitas runway menjadi 2.250 meter x 45 meter. Kemudian perluasan gedung terminal, pemenuhan fasilitas lainnya, serta pembuatan jalan inspeksi bandara sepanjang 5.100 meter x 45 meter dan pembangunan fasilitas lainnya untuk mendukung embarkasi haji.

"Untuk pengembangan tersebut sudah disediakan anggaran sesuai Rencana Kerja Anggaran (RKAKL) Kementerian Perhubungan pada 2018 dan juga diusulkan dalam penyusunan RKAKL Kemenhub 2019. Anggaranya Rp 370 miliar," kata Budi.

"Dengan dibangunnya bandara ini dengan cepat Insya Allah dapat menunjang pariwisata itu," sambungnya. 

Menpar Arief Yahya pun menyambut antusias rencana pengembangan Bandara Notohadinegoro, Jawa Timur. Menurutnya, pengembangan bandara akan meningkatkan kapasitas satu dari tiga jurus Kemenpar dalam pengembangan pariwisata, yakni peningkatakan aksesibilitas, selain amenitas dan atraksi.

"Pak Presiden Jokowi sudah menetapkan pariwisata sebagai core economy dan sektor prioritas, maka kita semua secara Indonesia incorporated harus berkolaborasi untuk mewujudkan target besar wisman 20 juta di 2019 itu," ujar Arief.

Peningkatan bandara ini, menurut Arief dapat menjawab kebutuhan seat capacity yang mencapai 3 juta guna mendukung target 20 juta wisman pada 2019.

"Dalam memenuhi kebutuhan seats ini diantaranya dilakukan dengan peningkatan kapasitas airport dengan strategi pembangunan fisik bandara, pengembangan bandara secara terbatas dan pembangunan bandara baru," ujar Arief.

Pengembangan Bandara Jember dikatakan Arief sudah pasti juga akan mengangkat pariwisata di Jember yang belum lama ini namanya kian mendunia dengan perhelatan Jember Fashion Carnaval. Bahkan Menpar sendiri telah menetapkan Jember sebagai kota Karnaval Dunia.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER