Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pariwisata Arief Yahya memang terkenal akan sosok yang penuh dengan ide dan strategi jitu soal marketing maupun pariwisata. Maka tidak heran bila ia banyak mengantongi penghargaan dari berbagai pihak. Pada 2016, Arief berhasil mendapatkan 26 penghargaan dari 22 negara. Tahun ini, ia sudah mengantongi 10 penghargaan.
Baru-baru ini, Arief juga meraih penghargaan Ganesa Prajamanggala Bakti Adiutama dalam acara Peringatan 97 Tahun Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Rektor ITB Kadarsyah Suryadi DEA.
"Penghargaan Ganesa Prajamanggala Bakti Adiutama diberikan kepada pejabat pemerintah yang telah menunjukkan jasa dan pengabdian yang menonjol atau luar biasa selama masa jabatannya sehingga bermakna bagi perguruan tinggi teknik tertua di Indonesia ini," papar Kadarsyah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penghargaan Ganesa Prajamanggala Bakti Adiutama juga diberikan kepada Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Selain dilakukan penganugerahan penghargaan kepada tokoh masyarakat dan alumni ITB yang berjasa besar dalam pengembangan IPTEK dan institusi tersebut, ada juga penyampaian orasi ilmiah oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Mochamad Basoeki Hadimoeljono.
Bagi Arief, penghargaan tertinggi dari ITB ini makin meyakinkan dirinya bahwa pariwisata Indonesia bisa menjadi penghasil devisa terbesar dunia pada 2019 mendatang. Pasalnya, Presiden Joko Widodo makin serius melihat progres kepariwisataan Indonesia. Bahkan pariwisata dijadikan core economy dan leading sector di pemerintahan Presiden Jokowi.
"Dan dalam waktu cepat, gairah ekonomi yang di-create dari pariwisata semakin terasa impact-nya," ujarnya.
Menurutnya, menggerakkan bisnis pariwisata tidaklah mudah. Ia bersama pihak lainnya harus mengalirkan investasi dan mengeksplorasi potensi di sektor yang selama ini tidak terlalu seksi. Arief Yahya menggunakan metode ‘evolusi dipercepat’, bukan dengan cara-cara revolusi yang menciptakan banyak ekses.
"Kalau Anda bisa membayangkan, Anda pasti bisa mewujudkannya,” tegasnya.
Kini terbukti bahwa sektor pariwisata terus melejit. Bahkan Indonesia menjadi the 20th fastest growing in the world. Hal tersebut yang membuat Arief mendapatkan penghargaan tertinggi dari ITB.
Ia menjelaskan, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggandeng ITB untuk mengembangkan kepariwisataan nasional dalam mendukung target 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) pada 2019 mendatang.
"ITB sudah mendatangani MoU dengan Kemenpar tentang kerja sama dan saling menunjang dalam pelaksanaan tugas kedua belah pihak serta program kerja sama kewirausahaan antara SBM-ITB dan 6 UPT di bawah Kemenpar," paparnya.
Sebagai implementasi MoU tersebut, Arief mengunjungi Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung serta menyampaikan strategi untuk bekerja sama dengan Perguruan Tinggi Pariwisata di bawah Kemenpar dalam mencapai SDM dengan standar global, pencapaian 10 persen alumni untuk menjadi entrepreneurship, dan english mastery.
Arief juga mengunjungi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Padjajaran (Unpad), Bandung pada Kamis (24/8/2017) lalu. Ia memberikan kuliah perdana kepada para mahasiswa baru FEB Unpad di Bale Salawa, Jatinangor, Jawa Barat.
Sebagai alumni doktoral Unpad, ia menyampaikan topik kuliah ‘Kontribusi Sektor Pariwisata untuk Meningkatkan Daya Saing Indonesia’. Hadir dalam acara tersebut para dekan dari berbagai fakultas, senat akademik, anggora dewan profesor, dan 500 mahasiswa baru FEB dan 200 mahasiswa dari fakultas lain.