16.29 - Sungei Wang
Nu Sentral dan Sungei Wang berjarak sepuluh menit dengan Monorail.
Jika Nu Sentral menjual produk luar negeri, maka di Sungei Wang lebih banyak yang menjual produk lokal. Bagi turis yang gemar belanja murah, Sungei Wang tempatnya.
![]() |
Sebagai contoh, kaos khas bertuliskan 'Kuala Lumpur' dijual seharga mulai dari Rp30 ribuan. Sedangkan cokelat khas bertuliskan yang sama dijual seharga mulai dari Rp70 ribuan.
Sudah puas berbelanja, saya menuju hotel yang disediakan untuk para media, Simms Boutique Hotel, menggunakan transportasi mobil online (Rp18 ribuan).
Hotel bintang dua tersebut terletak hanya 300 meter dari Hotel Royale Chulan, dan memiliki akses yang mudah dilalui pejalan kaki.
Kesibukan meliput di Hotel Royale Chulan membuat saya harus menunda sesaat lancong semalam di KL.
22.13 - Makan Malam di Jalan Alor
Enam jam liputan membuat perut kembali lapar. Di seberang Hotel Royale Chulan, tepatnya di Jalan Alor, ada pusat jajanan kaki lima yang akhirnya saya datangi.
Dari pagi sampai siang, Jalan Alor terbilang padat oleh kendaraan. Dari sore sampai malam, baru terlihat ratusan meja makan yang berjajar di bawah tenda.
[Gambas:Instagram]
Kebanyakan tempat makan menjual menu khas China atau Thailand. Yang membuat seru, mereka saling beradu harga, sehingga pilihan harga murah jadi lebih beragam.
Bagi yang pertama kali ke sini mungkin bingung memilih tempat makan yang akan disinggahi. Saran saya, pilih tempat makan yang ramai.
[Gambas:Instagram]
Pilihan saya jatuh pada Xin Ji Kitchen, yang selain ramai juga memiliki panggung musik kecil.
Sambal Kangkong Pedas (Rp50 ribuan), Daging Lada Hitam (Rp90 ribuan), nasi putih (Rp6.000), dan Teh Tarik (Rp9.000) menjadi makan malam saya. Rasa makannya cukup enak, mungkin karena dimasak dengan bumbu ala China.
Di seberang Xin Ji Kitchen ada kedai Fried Durian atau Durian Goreng, yang rasanya cocok sebagai makanan penutup.
[Gambas:Instagram]
Durian Goreng disajikan dalam balutan kulit lumpia, dicampur adonan tepung dan telur, lalu digoreng hingga berwarna keemasan.
Ukurannya kurang lebih seperempat dari ukuran roti tawar kotak dengan ketebalan satu ruas jari kelingking.
Ketika dilahap, rasakanlah sensasi saus durian yang lumer di dalam mulut. Tiga potong Durian Goreng dihargai Rp18 ribuan saja.
Hingga tengah malam, Jalan Alor masih ramai. Tapi saya memilih untuk pulang ke Simms Boutique Hotel untuk menyelesaikan tulisan dan mengistirahatkan badan.
26 Agustus 2017
09.25 - Sarapan di Royale Chulan
Menu sarapan di Hotel Royale Chulan tak jauh berbeda dengan hotel-hotel lainnya. Hanya saja kali ini terasa spesial, karena saya sarapan dengan Kontingen Atlet Indonesia.
Setelah sarapan, saya kembali menjalani agenda liputan yang dijadwalkan hingga makan siang.
14.13 - Menara Kembar Petronas
Makan siang tiba dan saatnya kembali mencuri waktu untuk berwisata!
Di tengah agenda yang semakin padat, saya memilih untuk mendatangi ikon Malaysia, Menara Kembar Petronas.
Berada di Jalan Ampang, saya menggunakan Light Rail Transit (Rp5.000) dari Stasiun KL Sentral.
![]() |
Menara Kembar Petronas tetap membuat saya kagum, karena terlihat gagah dengan ketinggian 451 meter. Dari kejauhan, tampak juga KL Tower, yang sama-sama menyandang predikat menara tertinggi di Malaysia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puas menjadi turis, saya pulang ke Hotel Royale Chulan untuk kembali menjadi wartawan.
Di sepanjang perjalanan, saya terpikir untuk bisa kembali menjelajahi keunikan Malaysia dengan waktu yang lebih panjang, tentu saja dalam suasana liburan.