Green Hotel Award Perkuat Konsep Pariwisata Ramah Lingkungan

advertorial | CNN Indonesia
Rabu, 06 Sep 2017 13:47 WIB
Kementerian Pariwisata kembali menggelar ajang penghargaan Green Hotel Award.
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pariwisata kembali menggelar ajang penghargaan Green Hotel Award. Pengumuman peraih penghargaan Green Hotel Award 2017 akan dilakukan dalam acara Apresiasi Destinasi Pariwisata Indonesia (APDI) pada 29 November 2017 mendatang.

Ajang dua tahunan yang dimulai pada tahun 2009 ini akan memberikan penghargaan kepada industri hotel yang dinilai telah mengimplementasikan prinsip-prinsip ramah lingkungan. Nantinya lima nominasi Green Hotel Award akan diusulkan sebagai peserta dalam ASEAN Green Hotel Award di Chiang Mai, Thailand.

"Green Hotel Award 2017 akan kembali memberikan penghargaan kepada pengelola hotel terbaik yang dinilai telah mengimplementasikan prinsip-prinsip ramah lingkungan," ujar Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kementerian Pariwisata Dadang Rizki Ratman dalam rilisnya, Rabu (6/9/2017).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dadang mengatakan pengelolaan hotel yang ramah lingkungan akan memberikan banyak dampak positif. Dari sisi bisnis, penerapan konsep ramah lingkungan akan meningkatkan daya saing hotel tersebut serta meningkatkan nilai jual.

Konsep ini juga memberikan pilihan gaya hidup bagi wisatawan. Terlebih konsep 'green' belakangan telah menjadi tren dan banyak peminatnya. Ini mengutungkan Indonesia yang merupakan negara dengan banyak kekayaan alam.

"Wisatawan dunia banyak yang concern terhadap pelestarian lingkungan. Sehingga akan menempatkan green hotel yang ramah lingkungan sebagai pilihan dan kebutuhan," kata Dadang.

Dadang berharap Green Hotel Award akan dapat meningkatkan kepedulian pelaku usaha hotel terhadap upaya-upaya pelestarian alam dan budaya lingkungan sekitar.

"Serta meningkatkan minat wisatawan khususnya wisatawan mancanegara yang semakin peduli terhadap kondisi alam dan budaya untuk berkunjung ke Indonesia," ujarnya.

Sementara Asisten Deputi Industri Pariwisata Agus Priyono menjelaskan proses penilaian kegiatan Green Hotel Award diawali dengan mengirimkan kuesioner tentang kriteria Green Hotel Award ke semua hotel bintang 4 dan bintang 5 di Indonesia.

Selanjutnya setelah diisi oleh green team tiap hotel, para juri akan melakukan evaluasi. "Kemudian peninjauan dan penilaian secara langsung oleh tim juri Green Hotel Award ke setiap peserta (hotel)," ujar Agus.

Setelahnya tim juri akan mengevaluasi setiap hasil dari peninjauan dan penilaian langsung untuk kemudian menentukan sepuluh nominasi Green Hotel Award berdasarkan nilai minimum.

"Pemenang Green Hotel Award akan menerima piagam penghargaan dan plakat dari Menteri Pariwisata Republik Indonesia," kata Agus.

Adapun penilaian meliputi 14 kriteria, yakni kebijakan dan organisasi green team, pengelolaan tapak yang ramah lingkungan, penggunaan bahan baku dan produk ramah lingkungan, juga penyerapan kandungan lokal.

Kemudian dari sisi pengelolaan konservasi dan efisiensi energi, pengelolaan konservasi dan efisiensi air, serta pengelolaan kualitas udara dalam dan ruang.

Penilaian juga menyangkut ruang bangunan, pengelolaan limbah padatan dan air, pengelolaan lahan sekitar bangunan, serta pengendalian polusi kebisingan/suara.

"Dan juga pengelolaan penyimpanan bahan kimia dan bahan berbaya, kerja sama dengan komunitas dan organisasi lokal serta pengembangan kapasitas sumber daya manusia," ujar Agus.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi kembali digelarnya ajang Green Hotel Award 2017. Ia mengatakan, pendekatan konsep berkelanjutan yang ramah lingkungan oleh industri sangat penting bagi pariwisata Indonesia.

Ajang inu juga akan berpengaruh terhadap posisi Indonesia di peringkat daya saing pariwisata dunia.

"Saat ini Indonesia berada di posisi 42 dunia dari data Travel and Tourism Competitiveness Index tahun 2017 dari World Economic Forum. Dan target kita adalah di posisi 30 dunia," ujar Arief.

Menpar mengatakan, Indonesia unggul dari price competitiveness, priorization of travel and tourism serta natural resources.

Namun Indonesia masih lemah dalam tourism service infrastructure, health and hygiene, dan environmental sustainability.

Berdasarkan data dari World Economic Forum tahun 2017, environmental sustainability Indonesia berada di peringkat 131.

"Tiga faktor dengan indeks daya saing terendah ini menjadi PR kita bersama termasuk para pengelola hotel agar segera menerapkan prinsip green hotel," terang dia.

"Karena itu dengan dukungan dari industri, khususnya pengelola hotel, tentu akan berdampak pada konsep penerapan pariwisata berkelanjutan. Ujungnya adalah posisi pariwisata Indonesia di dunia," ujar Arief Yahya.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER