Tanggapi Kontroversi, RSPAD Klaim Sudah Lewati Uji Klinis

Patricia Diah Ayu Saraswati | CNN Indonesia
Sabtu, 16 Sep 2017 13:41 WIB
RSPAD Gatot Soebroto mengklaim terapi sel atau Cell Cure sudah melewati tahap uji klinis, dan masih berjalan. Mereka juga memaparkannya pada pasien.
RSPAD Gatot Soebroto mengklaim terapi sel atau Cell Cure sudah melewati tahap uji klinis, dan masih berjalan. Mereka juga memaparkan pada pasien. (Foto: Dok. Cell Cure Centre)
Jakarta, CNN Indonesia -- Terapi sel atau Cell Cure dituding masih dalam tahap penelitian atau uji klinis pada manusia. Belum terbukanya informasi seputar terapi baru ini membuat sejumlah dokter meragukannya.

Sementara, layanan terapi ini sendiri sudah berjalan sejak Mei lalu. Hingga pertengahan September, sudah ada sekitar 25-30 pasien yang menjalani terapi sel. Sekali treatment mereka harus merogeh kocek mulai dari Rp300 juta hingga Rp 500 juta.

Ditemui di Cell Cure Center, RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta pada Kamis (14/9), dr Nyoto Widyo Astoro, spesialis hematologi Onkologi dan Cell Cure memberi tanggapan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Soal evidence based, sudah banyak penelitian mengenai terapi ini, dan fase uji manusia juga sudah. Tudingan itu mungkin karena tidak tahu," ujarnya.

Saat ditanyai mengenai publikasi penelitian itu, Nyoto mengatakan tidak perlu. "Ada persetujuan pasien, jadi pasien tahu kok," ujarnya menambahkan.

Lebih jauh, Nyoto mengatakan RSPAD GS bekerjasama dengan klinik di Jerman. Nantinya, kata dia, mungkin mengembangkan penelitian bersama. 

Terkait ada anggapan pasien jadi bagian dari penelitian, Nyoto menyangkal.

"Ini kan pakai izin pasien, kalau mau penelitian mesti izin pasien, ada etik untuk penelitian," tambah dia.

Tanggapi Kontroversi, RSPAD Klaim Sudah Lewati Uji KlinisData studi klinik pada manusia yang tercatat di Cell Cure Center RSPAD GS. (Foto: CNN Indonesia/Rahman Indra)
Prosedur pengobatan

Dalam prosedurnya, kata dia, pasien terlebih dulu mendaftar, menjalani screening dan konsultasi sebelum diputuskan apakah memenuhi syarat untuk menjalani terapi Cell Cure. Syarat itu meliputi jenis penyakit dan produk sel yang mau dilakukan tindakan. Apakah jenis sel dendritik, regenerative atau regulatory.

"Terapi sel ini tidak hanya kanker, tapi juga penyakit degeneratif, dan autoimun," ujarnya.

Tuai Kontroversi, RSPAD Klaim Sudah Lewati Uji KlinisFoto: Dok. Cell Cure Centre
Sejak dibuka pada Mei lalu, Nyoto mengungkapkan ada sekitar 25-30 pasien yang sudah menjalani terapi Cell Cure. Di antaranya mereka merupakan pasien kanker, stroke, jantung koroner, dan penyakit imun.

"Ada yang baru, ada juga yang menjalani di mana-mana, terus ke sini. Pasien kanker yang sudah tak mempan dengan terapi sebelumnya juga ada yang ke sini," kata dia.

Syaratnya, kata dia, ada beberapa. Di antaranya, HB-nya tidak boleh rendah, atau ada luka berat harus diperbaiki terlebih dahulu.

Lebih jauh ia mencontohkan tindakan pada pasien kanker. Dalam prosedur terapi Cell Cure, dokter akan mengambil darah, lalu bagian darah putih monositnya kemudian diubah jadi dendritik atau sel penghantar dendritik.

"Kita cek benar dendritik tidak, cek fisik, kalau sudah benar dendritik baru dikenalkan ke anti-gen kanker," ujarnya.

Jika ditemukan syarat-syarat dendritik matang ada, barulah disuntikkan di tangan seperti vaksin. Sel dendritik menuju ke getah bening, di situ ada daya tahan tubuh naif yang belum aktif.

Bagaimana bedanya dengan sel punca? Dokter Nyoto mengatakan sel punca jika disuntikkan di lingkungan kanker, bisa jadi kanker. Selain itu, sel punca, kata dia, tidak punya arah mau jadinya di bagian tubuh mana. Setelah frustasi dengan inovasi sel punca maka dikembangkannya terapi sel.

Di samping itu, Nyoto juga menuturkan kalau layanan terapi sel di rumah sakit di bilangan Jakarta Pusat itu sudah pernah disampaikan ke hadapan Kementerian Kesehatan.

"Kita dapat izin untuk melakukan layanan ini," ujarnya.

Sementara, Kementerian Kesehatan belum memberikan responsnya setelah sempat dikonfirmasi terkait dengan keberadaan layanan terapi sel di RSPAD GS. (rah)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER