Wisata di Bali Masih Kondusif Meski Gunung Agung Siaga

ANTARA | CNN Indonesia
Jumat, 22 Sep 2017 12:36 WIB
Sejak status Gunung Agung naik jadi siaga, namun aktivitas turis yang “terlanjur datang” ke Pulau Dewata tidak terganggu.
Umat Hindu menggelar upacara di Pura Besakih, yang berada di kaki Gunung Agung, Karangasem, Bali, Selasa (19/9). (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejak statusnya menjadi siaga pada Selasa (19/9), sampai hari ini Gunung Agung masih terus bergejolak. Demi keselamatan, masyarakat dan turis dilarang mendekat dalam radius 7,5 kilometer dari puncaknya.

Seluruh instansi terkait di Bali sudah menyiapkan langkah evakuasi jika gunung memuntahkan isi perutnya, walau mereka tetap berharap hal tersebut tak terjadi.


Meski suasana sedang waspada, namun aktivitas turis yang “terlanjur datang” ke Pulau Dewata tidak terganggu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal tersebut dinyatakan oleh Gubernur Bali I Made Mangku Pastika.

“Kami memperkirakan, kalau gunung meletus maka dampak terburuknya hanya akan dirasakan hingga radius sepuluh kilometer. Kawasan ramai turis, seperti Pantai Kuta, jaraknya puluhan kilometer dari gunung,” kata Mangku Pastika, seperti yang dilansir dari Antara pada Jumat (22/9).


Bersama masyarakat sekitar, ia juga melaksanakan kegiatan ritual Panglempana di Pura Besakih, untuk memohon Kepada Tuhan Yang Maha Esa agar gununng tidak jadi meletus dan masyarakat diberikan keselamatan.

“Saya mengimbau agar masyarakat tak gegabah menyebarkan berita yang dapat menimbulkan kepanikan. Jangan memukul kulkul bulus (kentungan), sebelum ada informasi resmi dari instansi terkait,” ujar Mangku Pastika.

Petugas membaca grafik seismogram hasil pemantauan aktifitas Gunung Agung di Pos Pemantauan Desa Rendang, Karangasem, Bali, Selasa (19/9). (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Bali Cokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan, pihaknya terus memberikan informasi tentang perkembangan aktivitas Gunung Agung kepada pelaku usaha wisata di luar negeri

Ketua Asosiasi General Manajer Hotel Indonesia (IHGMA) Bali Nyoman Astama juga mengatakan hal senada. Ia merasa kalau sosialisasi informasi terkini harus terus dilakukan, agar turis tidak was-was sampai membatalkan kedatangan dengan alasan yang tidak pasti.

Penerbangan merupakan salah satu akses utama yang terdampak jika gunung meletus. Namun sampai hari iin, jadwal penerbangan dari dan ke Bali belum terganggu.


Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso menjelaskan kalau pengelola Bandara Ngurah Rai sudah menyiapkan langkah penanganan, jika gunung meletus dan penumpang terdampar di bandara.

“Semua bandara di Indonesia memiliki langkah penanganan jika terjadi kondisi krusial, seperti gunung meletus. Kami sudah siap menanganinya, walau tetap kami tidak berharap itu terjadi," pungkas Agus.

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER