Barcelona, CNN Indonesia -- Barcelona masuk ke dalam salah satu 'kantong belanja' jalan-jalan keliling dunia saya. Beruntung akhirnya bisa terwujud di tahun 2017.
Berbekal visa Schengen, saya berangkat dari Jakarta ke Amsterdam menuju Barcelona dengan menumpang pesawat Emirates.
Separuh perjalanan ke Amsterdam, saya singgah di Dubai. Dari Dubai, perjalanan saya ke Barcelona dilanjutkan dengan menumpang pesawat
low cost, Vueling via Rotterdam. Setelah dua jam perjalanan, saya pun akhirnya sampai di bandara El Prat, Barcelona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesampainya di sana sudah pukul 17.00 waktu setempat. Matahari belum turun dari peraduan, maklum saat itu masih musim panas, di mana matahari lebih lama bersinar dibanding malam hari. Hanya saja, saat itu langit sedikit mendung dan angin bertiup cukup kencang. Saya pun langsung berbaris masuk antrean taksi untuk menuju tempat saya menginap di Gran Hotel La Florida.
17.00-18.00: Gran Hotel La Florida Foto: CNNIndonesia/Christina Andhika Setyanti Hotel di Tibidabo |
Setelah menempuh satu jam perjalanan yang naik turun dan berkelok-kelok, saya pun tiba di hotel bintang lima ini.
Perjalanannya cukup jauh, karena hotel ini berada di atas Bukit Tibidabo, bukit yang terkenal karena menjadi titik tertinggi di Barcelona.
Setelah
check-in saya memutuskan untuk istirahat sejenak di sebuah kamar yang memiliki pemandangan indah di ketinggian Barcelona. Samar-samar, penampalan Sagrada Familia terlihat dari kejauhan.
Karena lelah, saya pun memutuskan untuk menikmati makan malam di restoran hotel, Barcelonas.
03.30-05.00: Pasar ikan Mercabarna
Petualangan saya di Barcelona baru bisa dimulai setelah penuh beristirahat. Menjelang sore hari, saya menuju Pasar ikan Mercabarna.
Saya dan rombongan berkeliling pasar Mercabarna, sebuah pasar grosir terbesar di Barcelona yang menjual kebutuhan sehari-hari, mulai dari sayur dan buah, ikan, sampai bunga.
Yang menarik, setiap harinya pasar ini dipadati ribuan pemborong untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Sama seperti pasar ikan di Muara Karang dan lainnya, aktivitas pasar ikan Mercabarna juga dimulai sejak tengah malam. Hanya saja, saat dini hari, pekerja hanya mempersiapkan berbagai barang jualan dan baru mulai ada transaksi pada pukul 06.00 waktu setempat.
Di pasar ini, Anda juga bisa melihat pemotongan ikan tuna puluhan ton yang dibawa dari pasar ikan legendaris di Jepang, Tsukiji.
 Pasar Ikan Mercabarna mulai sibuk pukul 00.00 waktu setempat (CNNIndonesia/Christina Andhika Setyanti) |
07.00-08.30: Berkeliling pasar sayur dan buah
Usai berkeliling pasar ikan, pasar buah dan sayur juga menarik dikunjungi. Aneka buah dan sayur segar setiap harinya diborong dari pasar ini.
Artichokes, cabai hijau besar, stroberi gemuk, paprika warna-warni terlihat menarik untuk dicomot.
Tapi pasar ini tak melayani pembelian kecil, melainkan skala besar. Saya pun harus memendam hasrat ngemil saat melihat stroberi yang merah merona 'melambai' tepat di hadapan saya.
08.30-09.30: Sarapan dan ngopi Untuk mengisi perut, saya memutuskan untuk keluar sejenak dari pasar dan mencari kafe kecil. Masih di dalam kawasan pasar, ada sebuah kafe kecil yang nyaman untuk nongkrong atau menghangatkan diri.
Secangkir cappucino dan roti cukup untuk mengganjal perut lapar dan kedinginan. Saat itu meski matahari bersinar terik namun udara yang bertiup dingin cukup membuat tangan kedinginan. Sialnya, saya lupa memakai sarung tangan.
09.30-11.30: Sagrada Familia Sagrada Familia adalah salah satu objek wisata yang wajib dikunjungi saat ada di Barcelona.
Saya pun memutuskan untuk naik taksi menuju ke ikon Barcelona ini. Perjalanan ke pusat kota memang tak terlalu jauh, apalagi ditambah dengan lingkungan sekitar yang apik dan romantis.
Dari kejauhan Sagrada Familia pun terlihat. Bangunan ini sebenarnya adalah sebuah gereja Katolik Roma rancangan arsitek terkenal Antonio Gaudi. Karya seni di Sagrada Familia ini termasuk dalam perlindungan warisan UNESCO.
Gereja yang dimulai pembangunannya sejak 135 tahun lalu ini sampai saat ini belum terselesaikan. Ini terlihat dari adanya crane yang terpasang di sekitar gereja.
Mitos mengungkapkan bahwa ini adalah gereja yang tak akan pernah selesai pembangunannya sampai kapanpun karena ambisi sang arsitektur.
 Anda bisa mengelilingi Barcelona dengan bus wisata keliling kota (Foto: CNNIndonesia/Christina Andhika Setyanti) |
11.30-13.00: Las Ramblas Usai puas memandang karya maestro Gaudi, Las Ramblas menjadi tujuan selanjutnya. Dari Sagrada Familia, saya memutuskan untuk berjalan kaki dan menikmati indahnya kota.
Las Ramblas adalah kawasan yang sangat populer di kalangan wisatawan. Dibanding memilih jalan di pinggir, saya memilih jalan di lajur tengah. Tapi lajur ini tetap untuk pejalan kaki dan kios pedagang. Sembari menyusuri jalan, Anda bisa melihat barang dagangan yang unik khas Barcelona.
Karena dipenuhi pejalan kaki dan kios, Anda harus waspada dengan barang bawaan. Kawasan Las Ramblas ini menjadi salah satu area yang rawan pencopet lihai. Tak sedikit turis yang jadi korban pencopet Barcelona andal dalam sekelebat mata.
Beberapa waktu lalu, kawasan Las Ramblas ini juga 'heboh' karena adanya serangan teroris.
13.00-16.00: Berkeliling kota Dari Las Ramblas saya melanjutkan perjalanan untuk berkeliling kota. Kali ini saya juga berjalan kaki tanpa tujuan, hanya untuk berkeliling kota. Berbekal aplikasi peta di ponsel, saya mulai berkelana.
Kalau tak ingin jalan kaki, ada juga bus wisata bertingkat dengan atap terbuka yang akan mengantar Anda berkeliling.
City tour jalan kaki saya pun dimulai. Saya menyusuri berbagai area jalan raya yang luas, dreta de l'eixample.
Gedung-gedung tua bergaya artdeco pun mewarnai kawasan ini. Ada monumen dengan patung klasik yang indah tepat di tengah jalan. Sebuah pemandangan indah yang sesuai dengan gambaran saya soal kota di Spanyol selama ini.
Gereja-gereja Katolik, salah satunya Albertus Magnus dengan bata merah menarik perhatian saya. Buat saya ini adalah pemandangan yang menyejukkan mata dan hati.
Kaki belum lelah melangkah. Cuacanya mendukung untuk terus berjalan dan mengelilingi kota sampai ke area Ciutat Vella.
16.00-19.00: Kawasan pantai Ciutat Vella adalah kawasan tertua di Barcelona. Dalam bahasa Katalan, Ciutat Vella berarti kota tua.
Ciutat Vella merupakan kawasan pantai. Di ujung jalan, embusan angin pantai dan aroma laut sudah tercium.
Di Ciutat Vella, ada kawasan kota tua yang disebut Gothic Quarter. Di sini, Anda akan dimanjakan dengan lorong-lorong gedung tua yang kecil namun indah. Anda juga bisa menuju ke La Boqueria untuk berbelanja.
Perjalanan pun akhirnya sampai ke kawasan av del litoral, kawasan pantai indah yang menenangkan.
Embusan debur ombak dan restoran yang berbentuk kapal menambah kental nuansa pantai. Saya pun memutuskan untuk rehat sejenak dan menikmati pantai.
Sekalipun sudah sore namun ada banyak orang yang masih jogging santai, bersepeda, maupun duduk santai di tepian pantai.
Tak terasa, hari sudah sore, sebelum kembali berjalan. Saya pun memutuskan untuk mampir ke restoran lokal untuk makan malam. Restoran pinggir pantai, Xiringuito Escriba jadi pilihan untuk menikmati paella.
 Paella seafood di restoran pinggir pantai ( CNNIndonesia/Christina Andhika Setyanti) |
19.00-21.00: Taman hiburan dan gereja Hari pun perlahan menjadi semakin gelap. Pukul 19.00 memang belum terlalu gelap, tapi sedikit remang. Saya pun memutuskan untuk kembali ke puncak bukit Tibidabo, tempat hotel berada sebelum hari benar-benar gelap.
Sesampainya di hotel, saya tak lantas memutuskan untuk istirahat. Seorang kawan dari Belanda dari hotel yang sama memberitahu saya kalau tepat di belakang hotel ada sebuah taman hiburan terkenal, Parque de Atracciones Tibidabo, atau Taman Hiburan Tibidabo.
Beruntung, taman hiburan ini buka sampai pukul 22.00. Komidi putar, roller coaster di puncak tertinggi Barcelona dan beberapa wahana lain ramai dikunjungi warga lokal.
Selain wahana dan lokasi yang unik, nilai lebih taman hiburan ini terletak pada sejarahnya.
Parque de Atracciones Tibidabo yang dibangun tahun 1899 adalah taman hiburan tertua di dunia yang masih beroperasi sampai saat ini.
Tepat di depan taman hiburan ini terdapat sebuah gereja megah bernama Temple Expiatori del Sagrat Cor atau Gereja Hati Kudus Yesus.
Gereja Katolik ini juga terbilang unik karena memiliki dua bangunan gereja yang 'menumpuk.'
Saya pun menyempatkan diri masuk ke dalamnya dan menikmati arsitektur gereja yang indah. Sayang saya tidak sempat untuk melihat puncak tertinggi Barcelona yang terletak di patung Yesus, yang sekilas mirip dengan patung Yesus di Rio de Janeiro dan di Manado.
21.00: Kembali ke hotel Usai menikmati semua keindahan Barcelona, saya pun kembali ke hotel dengan rasa puas. Tidur malam itu terasa nyenyak dan mimpi indah.
Namun satu yang pasti, Barcelona tak akan 'selesai' dalam satu hari.