Barcelona, 'Arsitek' Makanan Enak yang Tak Tergantikan

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Minggu, 24 Sep 2017 18:29 WIB
Barcelona tak cuma punya Gaudi di dunia arsitek, tapi juga Gaudi kuliner yang menciptakan makanan enak untuk pelancong. Jangan takut kelaparan di Barcelona.
Barcelona juga memanjakan pelancong dengan aneka makanan enak (CNNIndonesia/Christina Andhika Setyanti
Barcelona, CNN Indonesia -- Benvinguda a Barcelona! Selamat datang di Barcelona.

Melancong ke kota arsitektur Barcelona, Spanyol tak akan ada artinya kalau tak mencicipi makanannya yang nikmat. Selain dikenal sebagai kota arsitektur, Barcelona juga dikenal sebagai kota dengan kulinernya yang tak pernah tidur.

Anda tentunya sudah kenal tapas. Makanan khas Spanyol ini tentunya sudah dikenal di seluruh dunia dengan ukurannya yang sekali lahap dan memancing rasa lapar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukan cuma tapas, kota Barcelona masih punya ribuan kuliner yang siap memanjakan perut Anda saat berkunjung ke sana. Jangan pernah takut kelaparan di Barcelona.

Sarapan
Saya tak bilang kalau makanan sarapan di hotel itu tak enak, tentu saja itu tergantung dari hotel yang disambangi. Namun, rasanya makanan sarapan di hotel biasanya hanya itu-itu saja.

Sarapan di hotel lumayan menguntungkan kalau Anda ingin mengirit biaya makan, atau pun malas keluar hotel pagi-pagi dan mulai berburu makanan.

Sebaliknya, di Barcelona ada baiknya untuk buru-buru keluar hotel dan mulai mencari makanan untuk sarapan. Di kota dengan sayang dengan pecinta makanan ini, para pedagang sudah menata dagangannya sejak dini hari untuk memuaskan pelanggan yang kelaparan.

Pukul 04.00 waktu setempat saya bergegas menuju pasar ikan terbesar di Barcelona, Mercabarna. Selain melihat kesibukan warga Katalunia, saya juga berniat untuk sarapan di sini, di pasar ikan.

Jangan bayangkan pasar ikannya kotor, becek, dan bau amis. Pasar ikan ini bersih dan tak ada bau amis. Berbeda dengan lantai di bawah yang penuh dengan pria-pria bersepatu bot penarik kontainer ikan, di bagian atas, aroma seafood yang gurih, asin, dan sedikit terbakar kulitnya pun tercium.

Saya menuju sebuah restoran bernama Viuda Sarda di pasar ini. Restorannya kecil dan punya kaca-kaca besar yang bisa 'mengawasi' para pekerja di bawah. Sekilas mirip dengan kantor managemen pasar, namun rak berisi botol minuman dan aroma ikan membuat saya yakin kalau ini adalah restoran.

Pagi itu, restoran sudah sedikit penuh dengan pria paruh baya. Waktu pengamatan saya terganggu oleh suara mereka yang cukup keras. Tangan kirinya memegang ponsel di telinga dan tangan kanannya asik menyeruput kopi hangat. Mereka memakai bahasa Spanyol, tapi sepertinya mereka berbisnis.

Tak banyak orang di sana yang bisa bercakap Inggris, seorang kawan yang asli Barcelona pun dengan sigap memesankan serangkaian sarapan.

pasar ikan MercabarnaPasar ikan Mercabarna (Foto: CNNIndonesia/Christina Andhika Setyanti)

"Pesan sardin," kata sang teman, Ivan kepada saya.

Dalam bayangan saya, sardin pasti ada kuah kental yang hangat dan nasi yang mengenyangkan. Namun beda, sardin katalunia tidak disajikan dengan kuah.

Piring raksasa yang terlihat seperti ada ribuan ikan pun dihidang di meja. Sardin ala Katalunia sebenarnya hanya merupakn ikan makarel kecil yang dipanggang sampai kering. Tak ada saus tomat merah kental seperti biasa di Indonesia.

Sardinnya terasa gurih dan asin. Dagingnya lembut dan tambahan aroma bakaran membuat ikannya makin nikmat. Tak terasa satu per satu ikan bakar pun habis dilahap.

Yang mengagetkan, sang kawan mengatakan bahwa sebagai pelengkap makan sardin bukanlah teh atau kopi melainkan wine. Di pagi hari, bahkan warga Barcelona pun minum wine sebagai teman sarapan.

Camilan dan Makan Siang

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER