Jakarta, CNN Indonesia -- Heboh kemunculan situs nikahsiri.com yang dianggap mengandung konten pornografi ini dianggap MUI sebagai bisnis zina terselubung. Kasus ini pun kemudian diproses oleh kepolisian.
Selain MUI, Kementerian Agama pun bertindak dengan meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika agar memblokir situs nikahsirri.com.
Jauh sebelum keriuhan soal situs yang diprakarsai oleh pendiri Partai Ponsel, Aris Wahyudi ini, muncul sebuah aplikasi bertajuk ayopoligami.com. Aplikasi ini dapat diunduh di Google Play Store.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditelusuri
CNNIndonesia.com, dari 702 review atau pratinjau yang masuk, sebanyak 300 orang memberikan bintang satu, namun tak jarang yang memberikan bintang lima, yakni sebanyak 282 orang.
Seorang pegawai swasta di Medan, Rina (bukan nama sebenarnya) beberapa waktu lalu mencoba memasang aplikasi ayopoligami.com di ponselnya.
Ia berkata, sebenarnya sempat melihat beberapa unggahan cuplikan obrolan lewat aplikasi ini yang beredar di sosial media. Hanya saja demi memuaskan rasa penasaran, dia pun mengunduhnya sendiri.
"Pas install sih aku awalnya biasa saja ya, bebas nilai saja, walaupun aku sudah lihat beberapa contoh isi chat yang berseliweran di media sosial. Aku pikir, aku harus buktiin langsung," katanya saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Senin (25/9).
Perempuan yang akrab disapa Rina ini pun memulai percakapan dengan seorang pengguna lain. Namun sialnya, ia mendapat teman ngobrol yang mesum.
"Dia ngajak nikah terus enggak lama menjurus ke pertanyaan seksual. Pertanyaan terkait aktivitas seksual," katanya.
Meski enggan menyebutkan, saat ditanya apa orang tersebut mengajak melakukan hubungan seksual, ia pun membenarkannya.
Rina bercerita, aplikasi ayopoligami.com tak berbeda dengan aplikasi kencan online lain, misalnya Tinder. Hanya saja, Tinder dapat bebas memilih dengan siapa pengguna bisa berinteraksi dengan menggeser ke kiri atau ke kanan. Sedangkan situs ayopoligami.com tidaklah demikian.
"Sebenarnya sih, ada yang ngajak poligami juga. Tidak ada yang ngajak aku poligami, adanya ya yang kayak gitu," ucapnya.
Tak selang berapa jam setelah memasang aplikasi, ia pun memutuskan untuk menghapus alias
uninstall aplikasi ayopoligami.com.
"Saya
log out, hapus. Jijik tahu," ungkapnya.
Selain Rina, komentar serupa juga diungkapkan netizen di Google Play Store. Mereka yang memberikan rating satu bintang tidak menyukai kehadiran aplikasi ayopoligami.com. Seperti Faizal Afriansyah. Ia menganggap aplikasi ini mirip dengan aplikasi Bigo.
"Ini bigo versi halal ya akhi ? wkwkwk... liat komen2nya bikin ngakak polll!!! Asli developer dagel! Mending balik mondok di ponpes yg bner atau kuliah lg yg bner biar g bkin app yg 11-12 sm bigo kek gini," tulisnya pada Jumat (8/9).
"Anda selaku pengembang telah merendahkan nilai-nilai arti poligami dalam Islam, dan menjembatani adanya perselingkuhan, perzinahan, dan pelecehan terhadap hukum Allah. Dengan gampangnya membuat aplikasi mesum seperti ini. Seharusnya Anda malu," komentar Bima Adjie.
Kendati mendapat banyak komentar atau penilaian buruk alias satu bintang, tak jarang pula yang setuju dengan adanya aplikasi ini.
"Sungguh aplikasi yang sangat barokah untuk akhi dan ukhti yang bercita-cita punya keluarga samawa," tulis Ferdian Nugroho.
"App yg sangat berguna. tinder dengan kearifan lokal," ungkap Mohammad Ghifari Yusuf.
(chs)