Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus fokus meningkatkan kualitas pariwisata Indonesia. Salah satunya dengan menyediakan SDM kepariwisataan di seluruh wilayah Indonesia. Misalnya kini Kemenpar tengah memberikan pelatihan kepada 300 guru di Papua.
Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Kemenpar Ahman Sya mengatakan Pelatihan Pembudayaan Kepariwisataan yang diselenggarakan di Hotel Meta Setar, Jayapura pada Jumat (6/10/2017) diberikan kepada para guru SMK, SMA, SMP, SD, TK, hingga PAUD untuk menyamakan persepsi tentang pariwisata.
“Peran serta guru sangat dibutuhkan dan mereka sangat potensial untuk mengajarkan 7 unsur dalam pariwisata kepada anak didiknya. Mereka juga bisa menjadi agen perubahan pada bidang pariwisata yang saat ini sangat menjanjikan,” ujarnya didampingi Asisten Deputi Pengembangan SDM Kepariwisataan Kemenpar Wisnu Bawa Tarunajaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wisnu mengungkapkan, pengembangan SDM pariwisata saat ini bisa diterapkan dengan strategi 3B. Pertama, Built atau membangun SDM dari internal sendiri. Dalam pengembangan pariwisata, pemerintah membuat 10 destinasi prioritas yang manfaatnya langsung dirasakan masyarakat.
Kedua adalah Borrow. Jika tidak internal berhasil, bisa menyewa tenaga ahli lain yang lebih ahli. Dengan kata lain, belajar dari orang lain yang ahli di bidang pariwisata. Maka Kemenpar membuat tim percepatan.
“Yang terkahir adalah Buy. China bisa maju karena menggunakan strategi 3B tersebut,” katanya.
Menurut Wisnu, pariwisata akan menjual citra,
image, atau kesan saat pertama kali melihat. Untuk merubah
mindset manusia sangat sulit dan butuh waktu dalam proses pembelajaran kepada anak didik.
“Jadi pemberdayaan kepada guru ini sangat tepat. Di situ kita bisa menularkan ke orang lain bahwa pariwisata memberikan pengalaman yang unik dan menarik. Setiap daerah berhak mengembangkan potensi pariwisatanya untuk mendatangkan wisatawan,” ucapnya.
Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Papua yang diwakili Kepala Bidang Pengembang Kapasitas SDM Amelia Ondikeleuw mengatakan pariwisata di era global menjadi kebutuhan primer. Sebab, wisatawan berwisata untuk melepas rasa jenuh dengan kegiatan rutinitas hariannya.
“Pembudayaan pariwisata bagi guru yang dilaksanakan saat ini tidak hanya guru SMK dan SMA saja. Guru SMP, SD, TK, dan PAUD juga ikut disentuh. Kami ingin semua guru mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang pariwisata karena kita juga sebagai pelaku pariwisata. Pencerahan dari Kementerian Pariwisata diharapkan bisa membuat guru dapat membantu untuk memberikan kesadaran kepada para siswa di sekolah,” paparnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi kerja sama antara Kemenpar dan Dinas Pariwisata Provinsi Papua. Apalagi muaranya mengarah pada pencetakan SDM profesional bagi pengembangan potensi pariwisata di Indonesia bagian timur.
“Representasi Pentahelix seperti Akademisi, Bisnis, Government, Community, dan Media atau sering disebut ABGCM harus dipakai untuk memajukan pariwisata,” katanya.