Jakarta, CNN Indonesia --
Bagi Anda yang punya rencana berlibur ke Sumatera Barat (Sumbar) pada November nanti, jangan lewatkan Sawahlunto Internasional Music Festival (SIMFes) 2017. Festival seni ini menghadirkan banyak rangkaian acara menarik. SIMFes 2017 akan digelar pada 4-5 November 2017.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuti mengatakan, Sawahlunto International Music Festival merupakan gelaran kesenian yang dijadikan wadah untuk menuangkan ide-ide kreasi tanpa batas dalam dunia musik bagi seniman dan musisi. Festival ini mampu memperlihatkan keragaman musik dari berbagai etnik dunia sehingga dapat mengembangkan dialog budaya antar bangsa berdasarkan semangat bhinneka.
“SIMFest juga merupakan perpaduan
heritage city yang indah, musik yang bergelora, dan kehangatan interaksi antara musisi dan penonton yang membuat SIMFes selalu ditunggu dan dipadati penikmat musik setiap tahunnya,” ujarnya yang didampingi Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya Kemenpar Wawan Gunawan di Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga mengatakan SIMFes siap menyajikan perpaduan musik komposisi etnik, modern, dan kontemporer di Kota Sawahlunto. Berbagai pengisi acara dari dalam dan luar negeri juga siap unjuk gigi di acara yang sudah kali ke-8 diselenggarakan.
“Musisi-musisi terbaik dari dalam dan luar negeri seperti Oktivi Ansambel Music, Lalang, Daood Debu, Sisir Tanah, Hototoska, Adien Lopez, The Cigarman Blues, Jesse Lesse, On and On, Diskopantera, dan Sawahlunto New Ansamble,” paparnya.
Wawan mengungkapkan, SIMFest kali ini akan bertemakan ‘Fullmoon Heritage Wonderland’. SIMFes tahun ini akan memberikan sensasi lain untuk menikmati pagelaran musik. Selain sebagai pertunjukan musik etnik dunia, acara ini juga menyuguhkan fenomena alam bulan purnama terbesar di tahun ini yang dapat dinikmati oleh para pengunjung di Lapangan Segitiga, Kota Sawahlunto.
“Acara ini bertujuan untuk menjadi wadah komunikasi dan kolaborasi antar budaya dan antar benua, serta mencintai kearifan Kota Tambang Batu Bara menuju kota warisan dunia dan meningkatkan apresiasi terhadap musik etnik kontemporer di Tanah Air,” katanya.
Selain menikmati pertunjukan musik, pengunjung SIMFes juga akan dilibatkan dengan berbagai kegiatan dalam program Zero Waste atau kampanye bebas sampah dengan melibatkan siswa-siswi SMP sebagai penggerak di program ini dan akan diikuti oleh komunitas komunitas serta pengunjung.
“Juga akan ada
workshop musik yang bersifat edukasi dan
transfer knowledge. Acara akan dikemas ke dalam bentuk
workshop dengan pemateri dari musisi SIMFes, yaitu Daood Debu dengan materi perkusi khas Turki Darabuka dan juga materi perkusi khas Flamenco Spanyol,” katanya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya sepakat dengan deputinya untuk medukung SIMFes 2017. Menurutnya, SIMFes dapat mendorong perkembangan Kota Sawahlunto sebagai kota wisata sejarah dan budaya serta terciptanya
multiplayer effect perekonomian.
“Sejak SIMFes dilaksanakan pada 2010, berbagai musisi dunia telah tampil menyemarakan panggung musik tahunan ini. Mulai dari sejumlah negara di Afrika seperti Sinegal dan Abijan, juga ada dari Meksiko, Hawai, Mongolia, Taiwan, Malaysia, dan sejumlah musisi terkemuka dari Indonesia. Selamat dan sukses untuk acara SIMFes 2017,” ucapnya.