Kemenpar Fasilitasi Seminar Pengembangan Wisata Pulau Kecil

adv | CNN Indonesia
Jumat, 27 Okt 2017 14:47 WIB
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus mendukung program pemerintah dalam menggiatkan pariwisata di berbagai daerah.
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus mendukung program pemerintah dalam menggiatkan pariwisata di berbagai daerah. Kali ini Kemenpar mendukung Seminar Nasional II Kemaritiman dan Pemanfaatan Sumber Daya Pulau-Pulau kecil  (PPSPK) di Maluku.

Acara yang diinisiasi oleh Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Khairun Ternate ini digelar Selasa (24/10/2017) hingga Rabu (25/10/2017) di Aula Gedung Rektorat Kampus Universitas Khairun (Unkhair), Ternate, Maluku Utara.

"Seminar terkait kemaritiman dan pulau-pulau kecil ini diharapkan dapat melahirkan konsep pengelolaan yang jelas terkait dengan sistem kemaritiman melalui pemanfaatan pulau-pulau kecil sehingga dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat," ujar Ketua Panitia Seminar PPSK, Imran Taeran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan, seminar yang mengambil tema ‘Pulau Kecil sebagai Keunggulan Komparatif dalam Promosi Sektor Perikanan, Kelutan, dan Wisata di Provinsi Maluku Utara’ ini menghadirkan para pembicara hebat di bidangnya.

Rangkaian acara dibuka ole Rektor Universitas Khairun Husen Alting dan tampil sebagai keynote speaker adalah  Rokhmin Dahuri yang memaparkan materi ‘Peta Jalan Pembangunan Kelautan untuk Meningkatkan Daya Saing, Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas Menuju Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia’.

Sesi pertama diisi oleh dua narasumber,  yaitu Deputi Koordinasi Bidang SDM, Iptek, dan Budaya Maritim Safri Burhanudin dan Kaba Litbang dan SDM Zulfikar Mochtar yang mewakili Menteri Kelautan dan Perikanan.  Safri menjelaskan tentang perkembangan pariwisata bahari, industri garam nasional, masalah sampah, energi terbarukan, hingga inovasi teknologi terkini.

Pada sesi kedua, Kemenpar menghadirkan Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Kementerian Pariwisata Tazbir serta anggota tim percepatan PIC Morotai Kemenpar Ari Surhendro.

Tazbir menggarisbawahi tentang peranan kampus dalam pengembangan destinasi pulau-pulau kecil, persiapan SDM pariwisata daerah, pengembangan wisata Meeting, Incentive, Convention & Exhibition (MICE), dan pengembangan produk wisata dan membangun semangat wirausaha.

Sedangkan Ari menjelaskan, perkembangan terakhir Morotai yang masuk 10 destinasi prioritas atau yang lebih dikenal dengan 10 Bali Baru dalam paparan yang bertema ‘9 Langkah Pengembangan Destinasi Pariwisata Morotai’.

"Dalam seminar ini, para narasumber dan peserta seminar saling tukar pikiran terkait dengan pengembangan potensi bahari untuk dijadikan wisata mancing serta optimaslisasi pemanfaatan pulau pulau kecil dan juga penataan, pengelolaan, dan pengembangan pariwisata bahari termasuk infrastruktur dan juga langkah langkah percepatan pembangunannya," tambahnya.

Seminar ini diikuti 500 peserta yang berasal dari mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, akademisi, masyarakat umum, instansi pemerintah daerah, kementerian terkait, LSM, dan pemangku kepentingan lainnya.

Deputi Bidang Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti yang didampingi Kepala Bidang Promosi Wisata Pertemuan dan Konvensi Asdep Bisnis serta Pemerintah Kemenpar Eddy Susilo turut mengapresiasi acara ini.

“Kami sangat mengapresiasi Unkhair yang melakukan terobosan dengan menyelenggarakan seminar ini. Kemenpar mendukung, memfasilitasi, sekaligus membantu agar seminar ini berjalan baik karena berpotensi untuk membantu meningkatkan target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara pada 2019 yang tentu saja dapat membantu memajukan pariwisata di Maluku,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan Maluku yang sangat kaya masih perlu dikembangkan dan dipromosikan secara maksimal sebagai bidang andalan dalam meningkatkan taraf hidup rakyat dan meningkatkan devisa negara.

Pada kesempatan lain, Menteri Pariwisata Arief Yahya berharap seminar ini akan  menginspirasi mahasiswa dan pemerintah lokal untuk memajukan daerahnya dengan sentuhan pariwisata.

“Ambon dan Maluku itu kaya akan destinasi wisata bahari. Karena itu, harus didorong oleh daerah untuk membangun 3A, atraksi, akses, dan amenitas di sana. Itu adalah kunci utama dalam membangun destinasi pariwisata,” katanya.

Ia memberi pesan jika ingin mengembangkan pariwisata, maka Indonesia harus mengikuti standar dunia dalam memilih destinasi wisata.

“Kalau mau jadi global player, harus ikut global standard juga," tegasnya.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER