Desainer Thailand Bawa 'Afrika Selatan' ke Pusat Jakarta

Elise Dwi Ratnasari | CNN Indonesia
Kamis, 14 Des 2017 12:08 WIB
Desainer kelahiran Thailand, Chu Suwannapha atau dijuluki Prince of Print hadir di Jakarta untuk menyuguhkan karyanya dalam gelaran Digital Fashion Week.
Desainer kelahiran Thailand, Chu Suwannapha atau dijuluki Prince of Print hadir di Jakarta untuk menyuguhkan karyanya dalam gelaran Digital Fashion Week. (Foto: CNN Indonesia/Elise Dwi Ratnasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Busana bermotif kadang bikin pusing untuk disiasati. Saat 'mentok', orang lebih sering bermain aman dengan memadukannya dengan busana polos. Namun, desainer berdarah Thailand, Chu Suwannapha melakukan sebaliknya. Padu padan yang bold, berani dan segar ia tampilkan dalam fashion show tunggal di gelaran Digital Fashion Week 2017.

Aneka motif geometris nan warna warni memukau puluhan pasang mata penikmat fashion yang hadir di La Moda, Plaza Indonesia, Jakarta Pusat. Chu memamerkan koleksi dari label miliknya, Chulaap. Label ini jadi representasi perjalanan hidupnya, terlahir di Thailand, 10 tahun tinggal di Paris dan akhirnya 15 tahun terakhir tinggal di Cape Town, Afrika Selatan.

Musik diputar. Suasana Afrika Selatan begitu terasa lewat suara tetabuhan, sebuah musik yang dinamis dan penuh semangat. Semangat ini seakan tersalurkan ke dalam ragam motif dan warna 12 busana yang dihadirkan Chu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dalam peragaan yang disuguhkannya, tabrak motif tak menjadi suatu hal yang norak dan aneh, justru sebaliknya terlihat pas. Chu memang bermain dengan tumpukan motif yang berani. Tak hanya itu, ia juga apik memadukannya dengan kain rajut. Beberapa look tampak rajut persegi panjang dengan print super besar.

Rajut juga ia aplikasikan sebagai vest atau luaran kemeja baik dengan motif geometris maupun hewan liar Afrika. Label Chulaap memang mengusung androgyny atau unisex style sehingga siluet banyak berupa atasan kemeja dan celana berpotongan loose.

Desainer Thailand Bawa 'Afrika Selatan' ke Pusat JakartaPeragaan busana Chu 'Prince of Prints' di Jakarta. (Foto: CNN Indonesia/Elise Dwi Ratnasari)

Keunikan fashion show Chu ialah aksesori yang dikenakan model. Tas, kacamata, juga head piece yang dikenakan model pria. Chu menuturkan, seluruh elemen fashion show ia desain sendiri termasuk aksesori. Namun, pengerjaannya ia serahkan pada orang lain.

"I believe in collaboration. Saya mendapat kesempatan, dan saya juga ingin memberikan kesempatan pada yang lain," ujar Chu seusai fashion show, Rabu (13/12).


Sempat grogi

Desainer yang dijuluki 'Prince of Prints' ini sempat 'nervous' sebelum bertolak ke Jakarta. Ia tahu Indonesia khususnya Jawa adalah tanah tempat kelahiran kain batik. Ia merasa, kain motif di Afrika mirip dengan Jawa.

"Saya hanya melakukan apa yang saya suka. Saya pikir Chulaap itu soal merayakan sreet art atau street style. Saya mengawinkan pola-pola yang berbeda dalam satu tampilan," ujar Chu pada CNNIndonesia.com.

Ia mengambil inspirasi dari apa yang ia lihat. Ia tak terpancang pada sesuatu yang tradisional atau keharusan untuk mengangkat sesuatu yang 'sangat Afrika'. Menurutnya, fashion itu sesuatu yang menghibur dan mampu memberikan kejutan pada publik khususnya penikmat fashion. Hal ini pun terbukti saat peragaan busana miliknya.

"Saya lebih ke kontemporer bukan tradisional. Ini bukan busana untuk turis. Anda beli baju saya, anda membeli fashion, bukan suvenir," katanya. (rah)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER