LANCONG SEMALAM

Keliling London Tanpa Bikin 'Dompet Bolong'

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Minggu, 04 Feb 2018 11:56 WIB
Banyak yang belum mengetahui kalau wisata di London tak melulu membuat dompet bolong. Banyak juga pusat keriaan yang gratis.
Pemandangan jalanan di London yang selalu ramai dengan turis. (Dok. Olivia Drost)
London, CNN Indonesia -- Jika penduduk Eropa gemar mengunjungi Asia, maka sebaliknya, penduduk Asia juga senang datang ke Eropa. Dari data yang dikutip dari Badan Pariwisata PBB (UNWTO), diketahui kalau sepanjang tahun 2016 Eropa telah dikunjungi oleh 616 juta turis dari berbagai belahan dunia.

Lima negara Eropa favorit para turis ialah Perancis (52 juta turis), Spanyol (75,6 juta), Italia (52,4 juta), Inggris Raya (35,8 juta), dan Jerman (35,6 juta).

Selain Spanyol yang mengalami kenaikan jumlah kunjungan sebanyak 10,3 persen, negara yang juga mengalami peningkatan paling signifikan ialah Inggris, dengan kenaikan jumlah kunjungan sebanyak empat persen dari tahun 2015.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Inggris dianggap menarik terutama bagi anak muda penyuka musik, fesyen, dan sepakbola. Selain wisata sejarah—yang menjadi “barang dagangan” utama negara Eropa, kehidupan sosial di Inggris bisa dibilang lebih kekinian.

Ada banyak butik, restoran, kafe, bar, kelab malam, dan festival musik yang bisa didatangi. Beberapa bulan di London saya merasa tak pernah bosan, bahkan mungkin tidak akan pernah demikian. Mengutip pernyataan penulis dari Inggris, Samuel Johnson, "Saat pria itu bosan dengan London, dia bosan dengan kehidupan"

London, menjadi salah satu kota yang paling sering didatangi di Inggris. Sepanjang tahun 2016, sebanyak 33,2 juta turis berkunjung ke kota kelahiran genre musik Britpop ini.

Dalam rangka studi, saya berkesempatan tinggal selama dua tahun di London. Dan akhir pekan kemarin, saya menjajal pengalaman wisata selama seharian di sana.

Bagi yang tinggal di Indonesia, saat ini sudah banyak penerbangan langsung dari Jakarta ke London dengan jadwal terbang tiga kali seminggu. Durasi penerbangannya sekitar 15 jam sekali pergi.

Selain Garuda Indonesia, rute dan jadwal penerbangan yang sama juga ditawarkan oleh Singapore Airlines, Malaysia Airlines, Emirates, sampai Cathay Pacific. Pilihan transitnya di Singapura, Dubai, Doha, Istanbul, atau Amsterdam.

Pesawat biasanya mendarat di London City, Gatwick, Heathrow, Luton, Southend atau Stansted. Sebagian besar penerbangan dari Asia mendarat di Heathrow atau Gatwick.

Keliling London Tanpa Bikin 'Dompet Bolong'Hyde Park, taman luas yang menjadi lokasi rekreasi favorit warga London. (CNN Indonesia/Ardita Mustafa)

Sampai di bandara, jangan lupa untuk menukar mata uang yang dibawa dengan poundsterling, karena di sana biasanya nilai tukarnya jauh lebih baik ketimbang di luar bandara.

Untuk berkeliling kota, turis bisa menyewa mobil, menumpang taksi, bus, atau naik kereta. Turis yang berdana terbatas sangat bisa mengandalkan kereta yang beroperasi hingga tengah malam setiap harinya.

Turis tinggal membeli kartu Oyster untuk menumpang kereta dari satu stasiun ke stasiun lainnya. Tarif sekali jalan di dalam kota seharga 2,40 poundsterling, atau sekitar Rp45 ribuan, per orang.

Jalur kereta di London juga meghubungkan kawasan yang terluarnya, seperti Skotlandia atau Paris. Namun, harga tiketnya berbeda.

Oyster Card juga bisa digunakan untuk naik bus, dengan tarif sekali jalan di dalam kota seharga 1,50 poundsterling, atau sekitar Rp28 ribuan, per orang.

Keliling London Tanpa Bikin 'Dompet Bolong'Beragam penampakan warga London bisa dilihat di tiap stasiun kereta. (AFP PHOTO / BEN STANSALL)

Ada banyak pilihan tempat menginap di London, mulai dari yang bintang lima sampai hostel. Di mana pun tempat menginapnya, pastikan untuk berada di lokasi yang tak jauh dari stasiun kereta. Minimal bisa berjalan kaki dengan aman dan nyaman saat harus pulang di malam hari.

Pada musim panas, matahari terbit pukul 5 pagi dan tenggelam pukul 9 malam. Sebaliknya pada musim dingin, matahari terbit dan tenggelam lebih cepat, yaitu pukul 8 pagi dan 5 sore.

Selama musim semi (Maret-Mei) dan musim panas (Juni-Agustus), suhu di London mencapai sekitar 13-25 derajat Celcius. Sedangkan saat musim gugur (September-November) dan musim dingin (Desember-Februari), suhunya sekitar 2-5 derajat Celcius.

Musim panas merupakan musim turis di London. Tiket penerbangan dan hotel pasti jauh lebih mahal.

Hampir sama dengan Bogor, London juga kerap disebut Kota Hujan. Selain musim panas, minimal gerimis kecil bakal turun. Jadi, jangan lupa untuk membawa payung dan siap berbasah-basahan di jalan.

Bagi saya, berwisata selama 24 jam di London tidaklah cukup. Oleh karena itu, saya tak membuang waktu dan mulai melangkah sejak pagi hari.

Perlu diingat, saya memilih kegiatan wisata yang bertarif paling murah sampai gratis, karena banyak yang belum mengetahui kalau wisata di London tak melulu membuat dompet bolong.

Berlanjut ke halaman berikutnya...

Setengah hari pertama

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER