Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Maldives (Maladewa) Abdullah Yameen mendeklarasikan status darurat, menangkap mantan presiden dan memerintahkan tentara ke Mahkamah Agung, pada Senin (5/2).
Kondisi itu membuat muram suasana liburan di kepulauan bulan madu ini.
Dalam keterangan resmi yang dirilis oleh pemerintah Maladewa, dinyatakan bahwa turis tetap bisa datang untuk berlibur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Segala lini pariwisata tetap beroperasi seperti biasa. Situasi di Maladewa juga stabil," tulis pemerintah Maladewa dalam keterangan resminya.
"Status darurat bukan berarti melarang pengunjung datang, terutama untuk liburan," lanjut keterangan resmi tersebut.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) sudah merilis imbauan wasapada perjalanan (
travel alert) sejak awal minggu ini untuk penduduknya yang berencana berkunjung ke Maladewa sepanjang 6 Februari 2018 sampai 15 Februari 2018.
"Diperkirakan akan ada kelompok yang melakukan aksi protes di pusat kota Male. Selalu pantai media lokal untuk mendapat informasi terbaru," tulis pemerintah AS.
Pemerintah AS juga mengatakan bahwa turis sebaiknya menghindari kawasan ramai, karena kawasan tersebut mungkin saja diincar oleh kelompok radikal.
Sama dengan AS, pemerintah Inggris juga menyatakan hal serupa untuk penduduknya.
Maladewa menjadi lokasi favorit bagi turis yang berpasangan. Di bulan Februari ini, yang bertepatan dengan Hari Valentine, banyak turis yang sudah memesan akomodasi liburan di sana.
Perairan jernih dan pasir putih menjadi daya tarik kawasan ini. Dari Jakarta, penerbangan ke Maladewa berdurasi sekitar delapan jam perjalanan.
Sejumlah maskapai penerbangan menawarkan harga tiket pulang pergi ke sana mulai dari Rp3,5 jutaan rupiah per orang.
[Gambas:Instagram] (ard)