Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah melakukan penarikan sejak November 2017 lalu, hari ini PT Pharos Indonesia memusnahkan sekitar 20 ton produk Viostin DS yang diduga mengandung DNA babi.
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan surat resmi berisi perintah pada produsen Viostin DS yakni PT Pharos Indonesia dan produsen Enzyplex yakni PT Medifarma Laboratories untuk menarik produk dari pasar.
Meski BPOM hanya meminta perusahaan untuk menarik produk dengan bets tertentu, PT Pharos Indonesia memutuskan untuk menarik seluruh produk. Pemusnahan dilakukan di layanan pengelolaan limbah milik PT Prasadha Pamunah Limbah Indonesia (PT PPLI), Nambo, Bogor, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menggarisbawahi sikap perusahaan yang kooperatif dan mematuhi keputusan untuk terus berkoordinasi dengan BPOM dalam menangani persoalan ini. Pemusnahan ini juga kami lakukan sebagai bentuk transparansi dan tanggung jawab perusahaan kepada masyarakat," ujar Ida Nurtika, Director of Corporate Communications perusahaan melalui rilis resmi pada Kamis (8/2).
Metode pemusnahan yang digunakan adalah dengan metode penghancuran yang disebut sebagai stabilisasi atau solidifikasi. Dalam proses ini 'limbah' obat akan dicampur dengan beberapa bahan kimia agar memadat. Limbah padat akan dibuang di lahan timbus PPLI.
Dalam sebuah konferensi pers, Ida menyebut produk Viostin DS sama sekali tidak menggunakan bahan baku dari babi. Produsen menggunakan bahan baku berupa chondroitin sulfat yang dibuat dari sapi dan didatangkan dari pemasok di Spanyol.
Pihaknya mengklaim, bahan baku produk telah tercemar sehingga BPOM menemukan positif kandungan DNA babi saat pengawasan post-market atau setelah produk beredar di pasar. Padahal, saat pemeriksaan pre-market atau sebelum edar, hasil temuan negatif. BPOM pun mencabut izin edar baik Viostin DS dan Enzyplex.
Ida mengaku belum bisa membicarakan rencana perusahaan ke depan. Pihaknya kini tengah fokus melakukan penarikan hingga produk benar-benar bersih dari pasar. Ia memperkirakan, semua produk akan selesai ditarik hingga tiga bulan ke depan.
Ida menyarankan konsumen untuk mengembalikan ke tempat di mana konsumen membeli. Jika mengalami kesulitan atau memiliki pertanyaan, lanjutnya, konsumen bisa menghubungi kontak layanan di 08111666973 atau 085776252272.
(chs)