Jepang, CNN Indonesia -- Jepang merupakan salah satu negara yang kaya dengan ragam minuman beralkohol, termasuk sake dan bir.
Jepang sendiri banyak pabrik bir lokal yang punya rasa istimewa dan patut dicoba. Pabrik bir lokal unik di Jepang sendiri menjadi sebuah atraksi wisata yang tak kalah seru saat berkunjung ke Jepang.
Selain bir Asahi yang ikonik, Jepang juga punya bir lokal Baird beer.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Foto: CNN Indonesia/Abi Sarwanto Bryan Baird, pemilik baird beer |
Saat berkunjung ke Jepang, saya rombongan Japan Marriott Media Fam Trip bersama berkesempatan untuk masuk dan melihat proses pembuatan baird beer langsung dari pabriknya di Shuzenji, Kota Izu, Perfektur Shizuoka.
Pabrik ini didirikan pada 2000 oleh sepasang suami istri, Bryan dan Sayuri Baird. Dalam perkembangannya, pabrik bir lokal yang punya tema berbeda dalam tiap botolnya ini pun maju pesat.
Memiliki pabrik pengolahan bir pertama di wilayah pelabuhan terpadu Numazu, tepatnya di Numazu Fish Market, Baird Beer akhirnya melakukan ekspansi pada 2013 dengan membuka pabrik baru di Shuzenji.
Pembukaan pabrik baru itu terjadi setelah Baird Beer membuka kedai bir yang mereka namakan sebagai Taproom, di sejumlah kota seperti Nakameguro, Harajuku, dan Bashamichi Yokohama serta melakukan ekspor salah satunya ke Amerika Serikat pada periode 2000-2013.
 Foto: CNN Indonesia/Abi Sarwanto |
Sepintas dari luar, pabrik Baird Beer tidak terlihat seperti pabrik pada umumnya. Bangunan tiga lantai yang menyerupai kantor ini, menyatu dengan area pertanian dan berada di sisi sungai Kano.
Memasuki pabrik, pertama kali kami diarahkan untuk naik ke lantai tiga. Tur dimulai dari lantai tiga yang juga merupakan area bar tempat pengunjung menyesap bir.
Bryan dan Sayuri pun menyambut kami di lantai tiga. Bryan kemudian yang memimpin tur ini dengan menceritakan sejarah berdirinya perusahaan bir.
Tur kemudian berlanjut ke lantai dua. Tangki-tangki pengolahan bir tertata rapi di lantai dasar, Bryan pun mulai menjelaskan mekanisme awal produksi bir.
Hingga kami turun ke lantai dasar, Bryan masih bersemangat menjelaskan cikal bakal Baird Beer termasuk pabrik barunya di Shuzenji dan juga bagaimana bir produknya dibuat dengan mayoritas menggunakan mesin. Tujuannya untuk menjaga kebersihan dan higienitas hasil produksinya.
Aroma tanaman hop yang menjadi bahan baku bir mulai tercium. Suara mesin-mesin pembuat bir pun terdengar. Di setiap tong yang berbeda, isinya pun berbeda pula.
Bryan juga menjelaskan bahwa konsep dari pabrik ini adalah kembali ke alam yang diklaim ramah lingkungan.
Namun, klaim itu mungkin saja tepat karena pabrik ini dilengkapi dengan panel surya sebagai penyuplai kebutuhan listrik operasional. Bahan baku sisa juga digunakan sebagai pupuk untuk bibit atau pohon yang ditanam di wilayah sekitar pabrik.
Selain tangki-tangki besar pengolah bir, Baird Beer juga memiliki sistem pengepakan otomatis produknya. Ada pula ruang penyimpanan yang suhu udaranya terjaga.
Menurut Bryan, ini juga tidak terlepas dari Baird Beer yang sudah merambah ekspor. Di ruang penyimpanan itu tersusun rapi Baird Beer yang siap untuk didistribusikan.
 Foto: CNN Indonesia/Abi Sarwanto |
Selesai tur, rombongan kami diminta kembali naik ke lantai tiga untuk mencicipi hasil produk bir Baird. Semua rasa disediakan dan termasuk dalam paket tur di Baird Beer.
Di lantai tiga ini terdapat area bar yang memiliki semua jenis bir buatan Baird Beer yang dibuat tematik berdasarkan musim. Dari jenis yang ringan hingga keras dan juga memadukan dengan buah tertentu tersedia.
Pengunjung dapat menikmati sebotol bir atau dalam gelas tinggi baik di dalam maupun luar ruangan dengan pemandangan perkebunan dan pertanian.
Pengunjung juga dapat membeli merchandise berupa kaos dan kemeja yang dijual dengan harga kisaran 2 ribu-3 ribu yen. Tur pabrik Baird Beer dibuka setiap Sabtu, Minggu dan hari libur.
(chs)