Jakarta, CNN Indonesia -- Alan Geamm patut berbangga. Dalam sejarah perjalanan kariernya sebagai koki, dia akhirnya mendapat perhargaan satu bintang Michelin.
Keberhasilannya ini tak langsung diraih. Dua puluh tahun lalu, untuk pertama kalinya pria ini datang di Paris. Pada saat itu Alan tidur di jalanan, tidak punya uang dan juga tidak dapat berbicara bahasa Perancis.
"Saya tidak pernah berpikir, Michelin akan tertarik dengan orang seperti saya, yang belajar dengan otodidak, harus tidur di jalanan pada usia 19 tahun dan memulai karir sebagai tukang cuci piring," katanya dikutip dari
South China Morning Post.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Geaam suka memasak berkat orang tuanya. Dia mengungkapkan bahwa dia bekerja bersama ayahnya di toko kelontong sejak usia 10 tahun.
Hal ini membangkitkan jiwa bisnis dalam dirinya. Sementara ibu mengajarkan 'bagaimana caranya untuk mencintai orang lain dan juga untuk memasak.'
Selama ini Alan berpikir Michelin Guide hanya memberikan bintangnya pada koki dari hotel mewah yang dilatih oleh orang hebat.
Alan sudah tertarik dengan dunia kuliner saat masih kecil. Pada waktu itu saat pulang sekolah Alan lebih memilih menonton acara masak dibandingkan kartun.
Ia mulai memasak saat melakukan pelayanan di Lebanon, akhirnya kolonel sangat terkesan dan menjadikan Alan sebagai koki pribadinya.
Kesempatan Alan menjadi koki di Perancis dikarenakan seorang chef di tempat ia bekerja harus dilarikan ke rumah sakit karena tangannya teriris pisau.
Pada saat itu Alan yang siang hari bekerja sebagai buruh bangunan dan malam hari sebagai pengantar pizza dan tukang cuci piring berinisiatif untuk memasak. Hal itu ia lakukan karena melihat 14 meja terisi penuh. Akhirnya ia mengambil alih dan memasak untuk pelanggan.
Sebelumnya pemilik bertanya kepada Alan mengenai kemampuaannya untuk memasak dan Alan menjawab "Ya"
"Alasan saya memasak adalah untuk membuat orang senang," kata Alan.
Alexander Lobrano, pengarang
Hungry for Paris menyatakan "koki yang lembut ini memiliki masa depan brilian. Lobrano juga memuji Alan karena berhasil menyajikan hidangan Perancis, tanpa menghilangkan ciri khasnya yang pernah hidup di negeri tropis.
Salah satu hidangan favorit Alan adalah escalope foie gras yang dihisai dengan tetesan delima dan disajikan dengan tarlette bit dan delima.
(cel/chs)