London, CNN Indonesia -- Beberapa jam setelah peragaan busana musim gugurnya di pekan mode London Fashion Week desainer Mary Katrantzou berbicara tentang inspirasinya untuk membuat koleksi 'Interior lives'.
"Dia masih sangat sibuk setelah peragaan busananya," kata asisten Mary Katrantzou. Tapi akhirnya kami sempat bicara sebentar. Mary sambil seperti biasa dan tersenyum. Mengenakan busana hitam, ia menjawab sejumlah pertanyaan, dari mulai kreasi pertamanya hingga gagasan di balik koleksi yang baru saja ia pamerkan di pekan mode bergengsi di Inggris tersebut.
Berikut petikan wawancara ekslusif
CNNIndonesia.com, Olivia Drost bersama Mary Katrantzou di London, Inggris, Rabu (21/02).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sebuah wawancara dengan Vogue Arabia, Anda mengatakan "Saya memikirkan perempuan yang memakai desain saya saat membuat koleksi." Perempuan mana yang Anda pikirkan sambil menciptakan koleksi baru 'Interior lives'?Perempuan yang saya pikirkan adalah perempuan yang kuat dengan berbudaya. Seorang perempuan yang bepergian dan memiliki apresiasi mendalam terhadap seni dan desain. Saya selalu merealisasikannya dalam koleksi saya sebagai sosok perempuan yang berani dan modern.
Bagaimana Anda membuat ide untuk tema koleksi ini? Bagaimana Anda membangun filosofi, membuat 'backstory'?Pertama-tama, saya memulainya dengan menjelajahi interior dan pesona zaman Victoria dengan ornamen. Saya tertarik dengan keindahan tirai-tirai, geometri ubin Victoria dan awal gerakan Arts & Crafts. Revolusi desain ini memiliki interpretasi tersendiri. Hal itu membuat saya semakin mengeksplorasi disiplin lain, era Modernis yang memuncak dalam model industri yang hidup di bawah ideologi Bauhaus.
Namun, modernisasi Bauhaus dan ungkapan gaya peremajaan Victoria yang tinggi tampaknya merupakan estetika antitesis. Tapi keseluruhan estetis ada dalam daya tarik berlawanan. Penulisan ulang kode estetika dan bahasa-bahasa tanpa kompromi! Inilah yang ingin saya jelajahi di koleksi baru. Pembauran dua jenis estetika yang berbeda, menggunakan suatu komponen.
 Koleksi busana Mary Katrantzou. (Foto: Courtesy of Mary Katrantzou) |
Anda awalnya belajar tekstil untuk interior. Kapan dan mengapa Anda memutuskan bahwa Anda akan bekerja sebagai perancang busana daripada desainer interior?Saya sudah tumbuh disekitar desain tapi tidak seputar mode. Baru pada saat saya pindah ke London, fashion itu hadir untuk saya. Saya pergi ke MA (master of arts) di Central Saint Martins dengan pengetahuan fashion yang sangat terbatas dan dikelilingi oleh rekan-rekan yang telah bekerja di industri ini dan ingin memulai label mereka sendiri. Itu menyenangkan bermain mengejar ketinggalan dengan puluhan tahun sejarah mode. Saya memiliki mentor yang luar biasa seperti Profesor Louise Wilson di Central Saint Martins yang mendorong saya untuk membangun merek saya.
Bagaimana pengalaman dengan kursus tentang tekstil untuk interior ini membantu Anda menciptakan koleksi unik semacam itu?Waktu saya di Central Saint Martins saya gunakan untuk menemukan suatu desain dan percaya pada desain buatan saya. Saya suka memanfaatkan pengalaman dan interior masa lalu saya. Arsitektur telah menjadi dasar salah satu koleksi saya di masa lalu. Setiap koleksi memiliki struktur tematik tersendiri dan saya suka mengeksplorasi ide baru setiap musim.
Dan mengeksplorasi inspirasi yang diambil dari bidang seni dekoratif dan desain interior?
Ya itu benar. Misalnya, mebel dan arsitektur Bauhaus mengilhami garis tajam dan reduksionis saya yang tajam dan siluet geometris yang ramping, sementara litograf poster untuk Pameran Bauhaus di Weimar mengilhami berbagai perawatan grafis.
 Koleksi Mary Katrantzou. (Foto: Courtesy of Mary Katrantzou) |
Anda memulai dengan koleksi ready-to-wear debut Anda di 2008, yang memelopori penggunaan cetakan digital dalam mode. Bagaimana gaya Anda berevolusi sampai sekarang? Bagaimana Anda membandingkan koleksi pertama dengan 'Interior lives'?Koleksi pertama saya terinspirasi dari motif cetak Trompe L'oeil, spesifiknya cetak akan perhiasan berukuran besar. Mereka semua tampak 'nyata' dalam hal membuat si pemakai busana mengagumi pesan yang disampaikan dari hiasan itu, baik dalam potongan ataupun lipatan. Gagasan tersebut kemudian meluas ke berbagai koleksi lainnya yang secara tematik dalam bentuk berbeda, seperti botol parfum, karya seni, benda dalam keseharian, dan termasuk ide yang lebih abstrak seperti simbol atau nostalgia.
Yang kemudian mengizinkan saya membangun imej label yang 'bold' dalam memberdayakan perempuan menampilkan nilai estetik mereka melalui siluet feminin dan juga mengagumkan. Permainan pola dan tekstur melalui inovasi dalam desain tekstil, serta siluet arsitektural dan hiasan penuh intrik menjadi DNA dari label.
Lebih dari itu, mengembangkan imajinasi untuk membuat sesuatu dalam dunia visual. Saya ingin menantang diri saya melampaui batas imajinasi dan apa yang diinginkan oleh dunia fesyen. Koleksi terbaru, 'Interior lives' membawa kembali fokus pada hal hal di sekitar, bagaimana lingkungan membentuk selera kita dan jukstaposisi antara dua pemikiran: seni dan kreasi serta Bauhaus yang memungkinkan membuat satu bentuk estetik baru yang hibrid untuk koleksi Autumn Winter 2018.
(rah)