Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah lembaga di Kabupaten
Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, sedang mengembangkan Desa Marong menjadi destinasi wisata baru berbasis
budaya.
Ketua Lembaga Adat Lombok Mas Mirah Desa Marong, Lalu Suryana, mengatakan seni dan budaya apapun yang khas Suku Sasak, Lombok, hingga kini masih hidup dan lestari di Desa Marong.
"Masyarakat Desa Marong secara turun temurun merupakan pewaris, dan pelestari seni budaya khas Suku Sasak, Lombok," kata Lalu Suryana, seperti yang dikutip dari Antara, Senin (23/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suryana menuturkan pelestarian berbagai kesenian dan kebudayaan suku Sasak Lombok di Desa Marong ini, dimaksudkan agar kearifan lokal ini tidak punah ditelan kemajuan zaman.
"Kami tidak ingin anak-anak kami kehilangan jati diri sebagai suku Sasak Lombok yang sopan, rendah hati, dan selalu terbuka (ramah) kepada siapapun tamu yang datang," kata Suryana.
Terkait pelestarian seni budaya itu, ia menambahkan, setiap hari Minggu, Lembaga Adat Lombok Mas Mirah Desa Marong rutin menggelar pendidikan non formal, pembelajaran bahasa Kawi (Jawa kuno), Sansekerta dan Sasak Tinggi, yang dapat menunjang tugas-tugas sebagai seorang Pembayun, serta pelatihan Kepembayunan bagi generasi muda.
[Gambas:Instagram]Bahasa Kawi atau Jawa Kuno sudah nyaris tidak ada penuturnya di Jawa, justru tetap lestari di Desa Marong. Untuk hal ini, Desa Marong pernah mendapatkan juara pertama Pemuda Pelopor Nasional dengan konsep akulturasi antara agama dan budaya.
Suryana mengatakan pelatihan Pembayun ini sangat penting, mengingat dalam pelaksanaan acara adat pernikahan masyarakat suku Sasak Lombok, peran Pembayun dapat dikatakan menjadi titik sentral.
Belum lagi, ia menambahkan, setiap tahunnya warga Desa Marong menggelar ritual bersih desa yakni Siu Langit Banyu Pamuci. Perayaan ini merupakan ekspresi rasa syukur kepada Allah SWT atas rezeki yang diberikan kepada masyarakat Desa Marong, sekaligus harapan agar dijauhkan dari bencana.
[Gambas:Instagram]Wacana menjadikan Desa Marong sebagai destinasi wisata budaya di Lombok, tentunya menjadi hal patut diwujudkan. Karena secara topografi, Desa Marong berada di dalam jalur yang akan dilalui oleh para wisatawan jika hendak berkunjung ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
(agr)