Semarang, CNN Indonesia -- Semarang merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang terkenal karena warisan budaya dan peninggalan kulinernya. Ibu kota Jawa Tengah ini memiliki beragam peninggalan sejarah termasuk kudapan nikmat yang menggugah selera.
Posisi kota Semarang yang terletak di tengah utara Pulau Jawa membuat kota ini dahulunya kerap menjadi persinggahan pertama para pendatang dari Eropa, China, dan Arab. Pelabuhan Tanjung Emas menjadi tempat berlabuhnya pendatang sebelum menginjakan kaki di tanah Jawa.
Masuknya beragam budaya ini membuat Semarang banyak terpengaruh budaya luar mulai dari bangunan hingga kuliner. Ragam budaya itu bercampur tanpa meninggalkan budaya asli di Semarang yakni Jawa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perpaduan budaya itu terlihat dari banyaknya bangunan bergaya Eropa khususnya Belanda seperti di Kawasan Kota Lama dan Lawang Sewu. Selain itu Klenteng Sam Poo Kong dan Tay Kak Sie menjadi bukti jejak budaya China di Semarang. Beberapa masjid seperti Masjid Agung Jawa Tengah, Masjid Baiturrahman dan Masjid Kauman menjadi saksi perkembangan agama Islam di Semarang.
Dari segi kudapan, kuliner Semarang tak kalah banyak. Paling utama tentunya lumpia yang menjadi julukan kota Semarang. Lumpia merupakan perpaduan makanan Jawa dan China. Adapula lontong Cap Go Meh, babat gongso, soto bangkong, bandeng presto dan kopi Banaran.
Kini, bermacam-macam hidangan unik ini tetap bertahan dan digemari masyarakat luas meski dunia kian modern.
"Inilah gambaran Semarang, walaupun sekarang sudah menjadi kota Metropolitan tetapi masih memiliki ciri khas pedesaan," kata Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Semarang Kasturi saat menyambut kedatangan tim Jelajah Gizi Semarang beberapa waktu lalu.
CNNIndonesia.com berkesempatan menelusuri kekayaan kuliner di Semarang bersama tim Jelajah Gizi dari Nutricia beberapa waktu lalu, dan menemukan ragam hidangan dengan berbagai cita rasa khas Semarang yang tak bisa dijumpai di daerah lain.
(rah)