Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadan, umat Islam di Indonesia memiliki beraneka tradisi. Salah satunya yang dilakukan masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, adalah ritual Padusan.
Ritual Padusan berupa berendam di mata air alam. Padusan memiliki makna membersihkan jiwa dan raga seseorang yang hendak melakukan ibadah puasa, sehingga bersih lahir dan batin.
Namun untuk tahun ini Dinas Pariwisata Kabupaten
Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengumumkan tidak menggelar acara khusus menjelang ritual Padusan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meski tidak ada acara, kami tetap optimistis kawasan Gunung Kidul akan tetap ramai oleh wisatawan pada ritual Padusan tahun ini," ujar Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul, Hary Sukmono, seperti yang dikutip dari Antara, Rabu (16/5).
Sementara itu Sekretaris Tim Search and Recue (SAR) Wilayah II Pantai Baron, Surisdiyanto, mengatakan pihaknya menerjunkan pasukan untuk memantau kawasan perairan yang menjadi lokasi Padusan.
Surisdiyanto menjelaskan bahwa gelombang tinggi sedang terjadi di pantai-pantai sekitar Jawa Tengah, sehingga keamanan peserta ritual Padusan perlu diutamakan.
Ada sekitar 57 personel Tim SAR Wilayah II Pantai Baron yang disebar di sejumlah pantai yang bakal didatangi peserta ritual Padusan.
"Tim SAR Wilayah II Pantai Baron memprioritaskan wilayah-wilayah pantai dengan gelombang tinggi
, seperti Pantai Drini," kata Surisdiyanto.
Ia mengimbau kepada seluruh peserta maupun pengunjung ritual Padusan untuk tetap waspada, mengingat karakter ombak di Pantai Selatan sulit diprediksi.
Saat ini ombak di sana masih terhitung landai, namun tiupan angin bisa saja membuat ombak mendadak bergulung tinggi.
(agr)