-- Alam kerap menjadi 'laboratorium' untuk pembelajaran bagi banyak orang, itu sebabnya banyak sekali kegiatan edukasi berbasis alam. Salah satu contoh kegiatannya adalah
.
adalah pembelajaran perilaku kepemimpinan dan manajemen di alam terbuka dengan pendekatan yang unik dan sederhana.
Sekolah ini didirikan untuk siapapun yang tertarik dengan kegiatan outbond, tak peduli usia terlebih gender.
"Sekolah ini secara gak langsung menjadi transfer pengetahuan antara yang tua ke yang muda atau siapapun yang terarik dengan kegiatan ini," ujar Ketua Umum POB, Nandang, saat ditemui
CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.
Sekolah ini, Nandang melanjutkan, terbentuk pada bulan Ramadan tahun 2017.
Hingga saat ini, Nandang mengaku sudah delapan kali mengadakan pertemuan rutin yang membahas seluk beluk outbond.
Bagi siapapun yang ingin mengikuti kegiatan Sekolah Belajar Bersama, tidak ada pungutan biaya apapun alias gratis.
Hal itu terwujud karena banyak hotel di Bogor yang mengalokasikan dana
Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendukung kegiatan regenerasi ini.
"Bisnis
outbound di Bogor meningkatkan daya jualnya hotel-hotel. Jadi hotel-hotel di Bogor merasa harus mendukung Sumber Daya Manusia yang bergerak di industri
outbound," ujarnya.
Jadwal sekolah belajar bersama, Nandang melanjutkan, berlangsung setiap bulan sekali saat hari kerja. Hal itu dikarenakan mulai hari Jumat sampai Minggu, pelaku
outbound sudah sibuk dengan kegiatan dan kliennya masing-masing.
Durasinya pun tidak bisa ditentukan, karena tergantung materinya. Nandang mencontohkan materi terakhir tentang bedah games hanya memerlukan waktu dua hari, tapi jika terkait program yang cukup rumit seperti
flying fox bisa memakan waktu minimal tiga hari.
Nandang berharap kegiatan mampu membuat perubahan ke arah yang lebih baik untuk industri
outbound di Indonesia. Itu sebabnya ia tidak ambil pusing terkait niat atau motivasi pesertanya.
[Gambas:Facebook]"Belajar mah belajar aja, urusan dia mau jadi
expert atau enggak bukan urusan kita. Yang penting kami kasih kontribusi ke Indonesia dalam mengembangkan industri ini," katanya.
Bicara soal industri
, Nandang mengatakan
outbound adalah industri
fresh money yang tidak ada matinya. Nandang menuturkan tarif fasilitator
outbound pemula bisa mencapai sekitar Rp500 ribu, namun jika sudah profesional maka bisa mendapat berkali-kali lipat.
"
(Outbound) Ini jelas industi banget. Buktinya tahun lalu peningkatan pendapatan Kabupaten Bogor dari sektor
outbound itu hampir 300 persen, makanya kami dapat banyak bantuan tahun ini," kata Nandang.
Sama seperti hotel, industri
outbound hanya 'tiarap' saat bulan Ramadan. Namun para pelaku kegiatan outbound bisa 'panen' setidaknya tiga kali dalam setahun yaitu saat akhir tahun, satu bulan sebelum puasa, dan dua bulan setelah lebaran.
Nandang menjelaskan bahwa kawasan outbound Bogor terbagi menjadi lima wilayah yaitu timur (Ciawi sampai Puncak), barat (Gunung Bunder ke arah IPB Dramaga), utara (Sentul dan sekitarnya), selatan (Puncak ke arah Sukabumi), dan tengah (kota Bogor).
"Sumber daya alam di Bogor bisa dimanfaatkan banget. Mau udara, darat, atau air di Bogor semua ada dan bisa dijadikan tempat belajar," pungkasnya.