Jakarta, CNN Indonesia -- Akhir bulan Maret 2018 dunia berduka karena kehilangan satu-satunya Badak Putih Utara berjenis kelamin jantan. Peristiwa tersebut menghentak dunia yang khawatir akan kepunahan fauna khas itu.
Namun kabar duka itu tak berlangsung lama, sebab belum lama ini sebuah 'keajaiban' terjadi.
Hari Kamis pekan kemarin, tim peneliti dari Sandiago Zoo Institute for Conservation Research mengumumkan kehamilan Badak Putih Utara bernama Victoria.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk kemudahan pemantauan kondisi dan menjaga keselamatan, saat ini Victoria ditempatkan di Nikita Khan Rhino Rescue Center.
"Ini adalah sebuah keberhasilan yang ditempuh lewat jalur inseminasi buatan. Pastinya ini sebuah sejarah baru dari upaya penyelamatan spesies yang tinggal selangkah lagimenuju kepunahan," ujar Kepala Departemen Reproductive Sciences San Diego Zoo Institute for Conservation Research, Barbara Durrant, seperti yang dikutip dari situs
world animal news.
Barbara mengatakan sejauh ini proses inseminasi berangsung dengan baik, mengingat kualitas sperma peninggalan Sudan masih terjamin.
"Kami sangat ingin mengumumkan hal ini kepada dunia, namun prosesnya masih cukup panjang sampai sang bayi lahir," ujarnya
Badak betina memerlukan waktu 16 sampai 18 bulan untuk melahirkan, sehingga diperkirakan Victoria akan melahirkan pada akhir musim panas tahun 2019.
Bukan hal yang berlebihan jika ini disebut sebagai tonggak penting untuk kelangsungan keanekaragaman hayati, sekaligus upaya menyelamatkan spesies Badak Putih Utara dari kepunahan.
Namun inseminasi buatan adalah hal yang sangat rawan, mengingat hanya beberapa yang sukses pada percobaan masa lampau.
Bulan Maret 2018 seekor badak jantan berusia 45 tahun bernama Sudan harus mati setelah mengalami penyakit komplikasi yang menyebabkan infeksi.
Tim dokter hewan di Konservasi Ol Pejeta memutuskan untuk menyuntik mati Sudan karena kondisi kesehatannya menurun selama beberapa minggu terakhir.
Hingga mengembskan nafas terakhirnya, Sudan dikelilingi oleh dokter hewan, peneliti, sampai tentara bersenjata yang menjaganya dari serangan pemburu.
(ard)