Hong Kong, CNN Indonesia -- Siapa yang tak tahu Disneyland Hong Kong. Tak lengkap rasanya berkunjung ke Hong Kong tanpa mampir ke kawasan wisata ini.
Saya berkesempatan menyambangi Disneyland Hong Kong saat diundang oleh Hong Kong Tourism Board (HKTB) pada bulan kemarin.
Hong Kong memang tengah mempromosikan wisata halal karena tingginya angka pelancong Muslim, terutama dari Indonesia. Dua hal yang coba dilengkapi oleh pengelola tempat wisata Hong Kong yakni kebutuhan tempat makan halal dan tempat ibadah yang memadai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disneyland Hong Kong berada di Pulau Lantau, salah satu pulau terbesar di Hong Kong. Lokasinya masih berada dalam satu pulau dengan Bandara Internasional Hong Kong.
Harga tiket masuk kawasan ini kalau dirupiahkan sekitar Rp1,1 juta. Sekali beli tiket masuk, semua wahana dan fasilitas bisa dinikmati.
Ada beberapa kawasan tematik di Disneyland Hong Kong yakni Tomorrowland, Mysticpoint, Adventureland, Fantasyland, Grizzly Gulch, dan Main Street USA.
Salah satu hal yang paling saya ingat di Disneyland Hong Kong adalah saya merasa seperti bukan di luar negeri.
Saat pertama kali turun dari bus dan berjalan menuju gerbang masuk bersama rombongan yang lain, banyak wajah-wajah Asia Tenggara yang saya jumpai. Dalam benak saya, jika bukan warga negara Indonesia, pasti Malaysia.
Adu pandang dengan mereka, biasanya berlanjut dengan sapaan, "Indonesia?" atau "Malaysia?". Jika satu negara, maka obrolan singkat berlanjut, dari mulai bertanya asal daerah hingga sampai berapa lama liburan di Hong Kong.
Ada satu kesempatan ketika saya tengah mengambil gambar gerbang masuk, seseorang menyapa saya, "Tolong fotoin mas". Saya tersenyum dan menyanggupi permintaan tersebut.
Beberapa kali interaksi dengan pengunjung asal Indonesia saya lakukan di dalam Disneyland Hong Kong, baik saat makan atau saat antre untuk mencicipi wahana.
Tak hanya pengunjungnya saja, salah satu musik yang dimainkan di Disneyland Hong Kong juga berasal dari Indonesia.
Saya dan anggota rombongan yang lain saling bertanya saat alunan suling mengumandang di dalam Disneyland Hong Kong.
Setelah didengarkan baik-baik, kami baru sadar, musik yang dimainkan adalah alunan lagu 'Es Lilin', lagu tradisional Sunda.
Cukup lama 'Es Lilin' berkumandang di dalam Disneyland Hong Kong sebelum berganti dengan alunan musik lain yang tak saya kenal.
Explorer's Club, Restoran yang menyediakan menu halal. (CNN Indonesia/Suriyanto) |
Nasi Goreng Halal ala IndonesiaUntuk pilihan makan, saya memilih restoran Explorer's Club di kawasan Mystic Point.
Restoran ini merupakan satu-satunya restoran yang menunya semua halal. Jadi tak perlu khawatir makan siang di restoran ini.
Selain menu halal, pertimbangan lainnya adalah, restoran ini punya tempat salat yang sangat nyaman. Musala di Explorer's Club adalah tempat khusus yang memang disediakan untuk pengunjung Muslim, lengkap dengan tempat wudu yang memadai.
Restoran Explorer's Club memiliki beberapa tema ruangan yakni China, India, Rusia, Maroko dan Mesir.
Sementara untuk menu pilihan yang ditawarkan adalah menu-menu dari Indonesia, Jepang, Korea dan Asia Tenggara.
Di sini saya mencoba menu nasi goreng. Alasannya karena saya rindu makan nasi setelah hampir seminggu berada di Hong Kong. Sekaligus saya ingin menyicipi nasi goreng Indonesia buatan Hong Kong.
Dari sisi kelengkapan menu, nasi goreng yang ditawarkan menurut saya super spesial. Pasalnya, nasi goreng dilengkapi lauk komplet dari mulai sate, ayam goreng, telur udang, hingga kerupuk.
Soal rasa, memang tak bisa dibandingkan dengan rasa nasi goreng di negara asalnya, namun sekadar pelepas kangen menu Indonesia. Jaminan halal juga jadi alasan utama, selain lapar tentunya.
Pilihan menu halal lainnya adalah menu dari India, Maroko, Jepang dan China.
Manajer Explorer's Club Wendy Cheng mengatakan kalau restorannya sudah mulai menjual menu halal sejak tahun 2013, karena banyak pelancong Muslim yang bertanya mengenai tempat makan halal di Disneyland Hong Kong.
"Kami melihat banyaknya turis Muslim, seperti dari Indonesia dan Malaysia, datang ke Hong Kong. Akhirnya kami juga menjual menu halal," katanya.
Sementara untuk menu Jepang tersedia menu bento box yang lezat dengan isi salmon panggang, steak ayam goreng renyah dengan nasi goreng sayur atau shabu-shabu dengan sayuran campur.
Untuk menu Korea ditawarkan sajian klasik seperti sup ayam ginseng, daging iga bakar, kue beras tumis.
Sementara menu favorit Asia Tenggara adalah nasi ayam Hainan dan kari sayur Jawa.
Selesai makan, saatnya saya menunaikan ibadah salat Zuhur. Ruang khusus salat dengan pendingin disediakan di samping ruang makan lengkap degan tempat wudu.
Saat saya berkunjung, banyak yang tengah salat. Beberapa dari mereka berasal dari Indonesia dan Malaysia.
Harus diakui, tempat salat ini sangat nyaman seperti musala-musala yang ada di pusat perbelanjaan di Indonesia.
Bahkan tempat wudu di musala ini lebih nyaman ketimbang tempat wudu di Indonesia.
Pengunjung bisa wudu di tempat khusus dengan cara duduk di sini, namun jumlahnya hanya dua.
(ard)