Jakarta, CNN Indonesia -- Terlihat kesibukan dalam sebuah ruangan kelas di Tokyo, Jepang. Ruangan tersebut merupakan bagian dari sekolah kasino yang dikelola oleh Masayoshi Oiwane.
Di dalam ruangan, para pemuda diajari beragam permainan yang ada dalam kasino, mulai dari baccarat sampai roda rolet.
Masayoshi mengatakan bahwa semakin banyak orang yang mendaftar untuk belajar kasino di sekolahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasannya karena banyak yang memperkirakan bahwa industri kasino bakal berkembang di Negara Matahari Terbit.
"Jumlah yang mendaftar semakin meningkat sejak dua tahun terakhir," kata Masayoshi.
"Kita tinggal menunggu momentumnya," lanjutnya.
Hingga tahun 2016 Jepang masih melarang keberadaan kasino, sebelum akhirnya DPR Jepang mengetuk palu bakal melegalkan kasino.
Pada Selasa (19/6) DPR Jepang meloloskan izin pembangunan tiga komplek kasino, yang juga berisi hotel dan pusat perbelanjaan.
Tahap akhirnya masih harus menunggu persetujuan dari MPR Jepang pada awal bulan depan.
Industri yang MenggiurkanSudah sejak lama banyak investor industri kasino yang melirik Jepang. Tak lain karena mayoritas penduduknya memiliki pendapatan yang tinggi.
Pengamat ekonomi memperkirakan bahwa industri kasino bakal memberi keuntungan bagi pemerintah Jepang hingga US$34 juta per tahun.
Ditambah pajak pengelolaan industri kasino sebesar 30 persen yang bakal diterima oleh pemerintah daerahnya.
Pemerintah Jepang juga berharap kalau industri kasino bisa meningkatkan jumlah kunjungan turis ke negaranya, seperti yang sudah dinikmati oleh Las Vegas dan Makau.
 Suasana sekolah kasino di Jepang. (AFP PHOTO / Martin BUREAU) |
Pengamat industri kasino dari Universitas Osaka, Toru Mihara, mengatakan bahwa beroperasinya satu komplek kasino bakal membawa "berkah" bagi Jepang, terutama bagi puluhan ribu penduduk yang saat ini sedang mencari pekerjaan.
Toru menyatakan bahwa industri kasino bakal semakin cepat menggerakan roda perekonomian Jepang.
"Turis akan datang, tak hanya ke komplek kasino, mereka juga akan datang ke seluruh kawasan di Jepang," kata Toru.
"Komplek kasino bakal menjadi industri baru yang menggairahkan," lanjutnya.
Walau izin pembangunan komplek kasino belum diloloskan oleh MPR Jepang, namun sudah banyak investor yang tertarik menanamkan modalnya.
Beberapa di antaranya ialah kelompok Las Vegas Sands dan MGM Resorts, yang masing-masing mengaku bisa mengucurkan dana hingga US$10 miliar untuk pembangunan komplek yang sekiranya bakal dilakukan di barat Osaka.
Selain itu banyak pengelola kasino di luar negeri yang mulai mempekerjakan pegawai dari Jepang, dengan harapan pekerja asal Jepang sudah terlatih jika perusahaan mereka beroperasi di Jepang dalam lima atau enam tahun mendatang.
Rehabilitasi PenjudiTentu saja ada pihak yang menolak rencana pengembangan industri kasino di Jepang.
Salah satunya ialah kelompok aktivis yang merasa kalau industri kasino bakal mencederai "akhlak" penduduk Jepang, yang punya banyak sejarah kelam dalam dunia judi.
Dalam sebuah survei yang dilakukan pemerintahnya pada tahun 2017, diketahui bahwa sebanyak 3,2 penduduk Jepang mengalami masalah ketergantungan judi.
Jutaan yang bermasalah diketahui sering berjudi dalam bentuk permainan mesin pinball pachinko atau mesin slot pachislo.
Jumlah uang yang berputar dalam dua jenis permainan itu diperkirakan sebesar US$21.6 triliun per tahun.
Saat ini ada sekitar 10 ribu rumah judi yang beroperasi secara diam-diam di Jepang.
Selain pachinko dan pachislo, penduduk Jepang juga gemar bertaruh untuk balapan kuda, motor, perahu, sepeda sampai sepakbola.
Noriko Tanaka pimpinan kelompok rehabilitasi orang yang kecanduan judi mengatakan bahwa legalisasi industri kasino hanya bakal memperparah keadaan yang sudah gawat.
Ia khawatir semakin banyak penduduk Jepang yang hidupnya menjadi susah karena berhutang untuk judi.
Tiket masuk ke komplek kasino juga dianggapnya tak membuat penduduk Jepang gentar datang ke sana, karena harganya terlalu murah.
Diperkirakan tiket masuknya seharga US$55 bagi penduduk Jepang dengan jatah sepuluh kali masuk per bulan.
"Jika industri kasino dikembangkan, maka mereka harus tahu bahwa ada banyak penjudi yang butuh direhabilitasi. Pemerintah Jepang harus memperkuat sistem dan proses rehabilitasi bagi mereka terlebih dahulu," kata Tanaka.
(ard)