Menpar: Wisata Bali Aman, Hanya Penerbangan yang Terganggu

ANTARA | CNN Indonesia
Rabu, 04 Jul 2018 11:07 WIB
Menteri Pariwisata mengatakan bahwa kawasan Kuta, Sanur, Nusa Dua, Nusa Penida, Tanah Lot dan Uluwatu tak terdampak erupsi Gunung Agung.
Gunung Agung kembali erupsi dengan mengeluakan lava pijar yang mencapai jarak 2000 meter pada 02 Juli 2018. (Anadolu Agency/Mahendra Moonstar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pariwisata Arief Yahya memastikan pariwisata Bali tetap kondusif dan aman untuk dikunjungi di tengah meningkatnya aktivitas Gunung Agung dalam beberapa hari terakhir.

"Silakan ke Bali! Suasana Bali oke, teman-teman netizen juga silakan mem-posting suasana terkini di Bali. Silakan capture di Kuta, Nusa Dua, Seminyak, Sanur, Ubud, Uluwatu, Nusa Penida, Tanah Lot, dan destinasi lain yang tetap ramai dan asyik," kata Arief, seperti yang dikutip dari Antara pada Rabu (4/7).

Aktivitas Gunung Agung Bali memang meningkat dalam beberapa hari terakhir dan statusnya di Level III (Siaga).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tercatat pada 3 Juli 2018 pukul 09.28 WITA, tinggi kolom abu teramati 2.000 meter di atas puncak (5.142 meter di atas permukaan laut).

"Situasi seperti ini memang kadang menyulitkan. Tetapi ya beginilah nature dan culture-nya Gunung Agung, seperti Bali ini. Tidak ada yang bisa memprediksi dengan tepat dan pasti, kapan akan terjadi erupsi," ujar Arief.

Menurut Arief hal yang bisa dilakukan adalah melalukan antisipasi yang memang sudah disiapkan industri pariwisata dan pemerintah, sekaligus meminta masyarakat mematuhi rekomendasi yang sudah diumumkan.

Misalnya mereka yang bermukim di sekitar Gunung Agung agar tidak melakukan aktivitas di zona radius empat km dari puncak kawah.

Mereka yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung juga perlu berjaga dan waspada.

"Lokasi atau kawasan berbahaya itu lokasinya jauh dari destinasi-destinasi di Bali. Jauh dari Kuta, Sanur, Nusa Dua, Nusa Penida, Tanah Lot, Uluwatu, dan sebagainya," kata Arief.

Ia berpendapat sebenarnya pihak yang paling terganggu adalah penerbangan, karena sebaran debu vulkanik itu naik ke udara dan berpotensi mengganggu penerbangan pesawat.

Kalau di darat maupun di laut, tidak banyak terpengaruh, oleh karena itu ia menyebut suasana berwisata di Bali tetap kondusif.

Bandar Udara Notohadinegoro Jember dan Banyuwangi juga ditutup sebagai dampak aktivitas Gunung Agung sesuai NOTAM C7023/18 Bandara Jember ditutup sampai 3 Juli 2018 pukul 10.00 WIB.

Sedangkan Bandara Banyuwangi ditutup sampai dengan 3 Juli 2018 pukul 09.00 WIB sesuai NOTAM C7021/18.

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER