Jakarta, CNN Indonesia -- Status Jakarta yang kini menjadi kota paling berpolusi di dunia membuat masyarakat semakin waspada. Polusi udara itu dapat menjadi pembunuh senyap pada setiap orang yang menghirup udara tercemar itu setiap saat.
Meski dapat menyerang siapa saja, partikel polusi udara itu lebih rentan atau mudah menyerang orang-orang tertentu. Orang yang masuk dalam kategori rentan ini mesti lebih waspada dan mengurangi paparan polusi udara agar tak berdampak buruk terhadap kesehatan.
Berikut orang-orang yang rentan terhadap polusi udara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Anak-anak dan lanjut usiaAhli kesehatan lingkungan Budi Haryanto menjelaskan anak-anak dan lanjut usia masuk dalam kategori orang yang rentan terhadap polusi udara.
Anak-anak rentan lantaran sistem saluran pernapasan dan organ tubuh lainnya belum dapat bekerja maksimal. Alhasil, polusi udara yang merupakan racun tak bisa ditangkal dengan baik seperti pada orang dewasa.
"Polusi udara pada anak juga terbukti dapat menurunkan kecerdasan atau IQ serta mengganggu perkembangan mental dan fisik," kata Budi dalam pemaparannya mengenai polusi udara ambien dalam Seminar Kolaborasi Lintas Sektor: Menuju Udara Bersih 2030, di Jakarta.
Sedangkan pada lanjut usia, organ yang semula berfungsi dengan baik mulai mengalami penurunan dan juga tidak dapat menankal polusi udara dengan baik. Polusi udara bakal dengan cepat menyerang orang-orang yang lanjut usia.
2. Ibu hamilIbu yang tengah mengandung juga tergolong dalam orang-orang yang rentan terhadap polusi udara. Pada saat hamil, setiap nutrisi yang masuk ke dalam tubuh juga bakal dikonsumsi oleh si jabang bayi. Ketika partikel polusi udara itu sampai ke janin, perkembang anak otomatis bakal terganggu.
Budi mengatakan polusi udara pada ibu hamil dapat menyebabkan penurunan berat badan, gangguan pertumbuhan janin, kelahiran prematur, dan gangguan perkembangan baik secara mental atau fisik.
3. PerokokPerokok termasuk dalam orang yang rentan terhadap polusi udara karena sistem saluran pernapasannya sudah terganggu akibat merokok. Budi menjelaskan setiap kali merokok, silia atau pembersih saluran napas yang berfungsi menyaring kotoran tidak dapat bekerja.
Pada perokok, silia itu seringkali tidak berfungsi. Akibatnya, polusi udara dengan mudah masuk ke dalam paru-paru dan menyerang organ tubuh lainnya.
4. Orang sakitSeseorang yang sedang sakit biasanya memiliki imun yang lebih rendah sehingga tidak dapat memproteksi diri dengan baik dari racun, termasuk partikel polusi udara. Pada orang yang sudah mengidap penyakit jantung dan paru-paru, kerentanan pada polusi udara semakin meningkat.
5. Atlet, pekerja berat, dan pekerja di sumber polutanMenurut Budi, sesorang yang sering latihan berat seperti atlet lebih rentan terhadap polusi udara. Pada atlet yang sering berlatih, fungsi paru dan jantung bekerja lebih berat ketimbang orang biasa. Keadaan ini memicu polusi udara lebih cepat menyerang saluran pernapasan.
Sedangkan orang yang bekerja di sumber polutan dan terus-terusan terpapar udara kotor berisiko tinggi terkena penyakit akibat polusi udara.
"Transportasi merupakan sumber polutan paling dominan, terlihat jelas. Jaraknya sangat dekat dengan kita, orang-orang yang bekerja dan dekat dengan itu seperti ojek online bakal lebih rentan terhadap polusi udara," tutur Budi.
(chs)