Jakarta, CNN Indonesia -- Jika memiliki cita-cita untuk
liburan hemat, sebaiknya segera wujudkan tahun ini. Sebab ada kemungkinan biaya perjalanan di tahun depan akan meningkat.
Harga yang diperkirakan akan meningkat tahun depan meliputi penginapan dan penerbangan, hal itu merupakan hasil analisa dari
Global Travel Forecast dari
Global Business Travel Association dan Carlson Wagonlit Travel, seperti yang dikutip dari
lonely planet.
Berdasarkan analisa tersebut, biaya penerbangan akan meningkat sebesar 2,6 persen di seluruh dunia. Namun di negara-negara dalam kawasan Eropa Barat, peningkatan akan lebih besar yakni 4,8 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu kawasan Amerika Utara mengalami kenaikan sebesar 1,8 persen, dan Asia Pasifik adalah kawasan yang mengalami kenaikan paling besar yakni sekitar 3,2 persen.
Beruntungnya, kini banyak maskapai berbiaya murah sehingga membuat kenaikan harga tiket penerbangan tidak terlalu besar.
Bahkan ada beberapa daerah yang justru mengalami penurunan, seperti kawasan Eropa Timur, Timur Tengah, dan Afrika yang mengalami penurunan sebesar dua persen.
Kenaikan harga tersebut disebabkan oleh beragam faktor, seperti kenaikan harga minyak dunia dan kurangnya pilot. Laporan tersebut menunjukkan bahwa permintaan perusahaan penerbangan untuk posisi pilot cukup tinggi, sedangkan pilot yang pensiun pun juga banyak. Bagi yang ingin berkarir di industri aviasi, jelas saja ini adalah momen yang baik.
Sedangkan harga untuk bermalam di seluruh dunia akan mengalami kenaikan dengan rata-rata sebesar 3,7 persen. Namun kawasan Asia Pasifik adalah kawasan yang angka kenaikan harganya paling kecil yaitu 5,1 persen, sementara itu Selandia Baru berada di posisi teratas dengan 11,8 persen.
(agr)