Mengentaskan Ancaman di Ranu Pani dan Menyambut Desa Edelweis

tim | CNN Indonesia
Senin, 24 Sep 2018 11:21 WIB
Desa Ngadisari dan desa Wonokitri akan segera memiliki taman edelweis, yang bisa digunakan untuk aktivitas swafoto bagi para wisatawan.
Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Provinsi Jawa Timur. (Foto: CNN Indonesia/Silvia Galikano)
Jakarta, CNN Indonesia -- Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Provinsi Jawa Timur, merupakan salah satu kawasan taman nasional di Indonesia yang tidak pernah luput dari perhatian dan minat wisatawan mancanegara dan nusantara.

Dengan beberapa ikonnya, seperti Gunung Semeru, Ranu Kumbolo, dan Ranu Pani, TNBTS terus berbenah untuk memberikan kesan yang terbaik bagi para pengunjung. Namun tak jarang hal ini dihadang oleh masalah.

Sebelumnya, kawasan savana di jalur Jemplang kawasan Gunung Bromo terbakar hebat pada awal bulan September. Saat ini giliran Ranu Pani yang kembali menghadapi ancaman sedimentasi akibat kegiatan pertanian kentang pada catchment area danau yang merupakan desa enclave Ranupani.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kepala Balai Besar TNBTS, John Kenedie, menuturkan TNBTS beserta mitra dan volunteer berhasil membersihkan seluruh badan air dengan cara manual pada tahun 2012, namun kembali tertutup oleh gulma tersebut pada tahun 2017. Untuk itu Balai Besar TNBTS mengajak Universitas Brawijawa untuk menangani permasalahan sedimentasi dan Salvinia

"Oleh karena itu, tim TNBTS dan tim Agrofrestry UB melakukan tinjauan bersama bagaimana penanganan masalah yang tepat untuk mencegah permasalahan tersebut kembali berulang. " ujar John Kenedie, seperti yang dikutip dari situs Balai Besar TNBTS, Senin (24/9).

Mewujudkan desa edelweis di kawasan TNBTS

Tak hanya ancaman sedimentasi di Ranu Pani, rupanya permasalahan juga hadir di susut lain TNBTS yakni langkanya bunga edelweis akibat pemetikan secara liar oleh oknum-oknum.

Untuk menanggulangi hal tersebut, Balai Besar TNBTS bersama kelompok tani Kembang Tanalayu Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo, dan kelompok tani Hulun Hyang Desa Ngadisari Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan melakukan penanaman ribuan bibit edelweis.


Penanaman dilakukan di hamparan tanah bengkok Desa Ngadisari, Taman SDN Ngadisari, dan hamparan tanah Desa Wonokitri.

Jumlah bibit edelweis yang bibit yang ditanam sebanyak 5600 bibit untuk setiap Desa. Bibit ini merupakan hasil budidaya yang dilakukan oleh kelompok tani Kembang Tanalayu Ngadisari dan kelompok tani Hulun Hyang Wonokitri.

"Penanaman ini dilakukan untuk mewujudkan wisata desa edelweis di Desa Ngadisari dan Wonokitri. Nantinya hamparan edelweis yang ada, akan dibangun tempat-tempat selfie bagi pengunjung," ujar John.

Budidaya edelweis ini, John menambahkan, bertujuan untuk melestarikan bunga edelweis sehingga nantinya masyarakat tidak lagi mengambil edelweis dari TNBTS tetapi menggunakan bunga edelweis budidaya mereka untuk keperluan adat.

Selain itu pengunjung TNBTS yang selama ini ingin selfie dengan tanaman edelweis tidak perlu bersusah payah naik ke kawasan TNBTS, tetapi cukup datang di hamparan edelweis di Desa Ngadisari dan Wonokitri.

(agr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER