Jakarta, CNN Indonesia -- Penyakit
diabetes dikenal memiliki banyak komplikasi pada beberapa bagian tubuh. Selain jantung, ginjal, mata, dan kaki, diabetes juga memengaruhi
masalah seksual.
Pada pria, diabetes bisa mengakibatkan
gangguan ereksi. Sementara pada wanita, diabetes berpotensi menyebabkan
keputihan.
"Ini gejala yang tidak klise. Diabetes dapat menyebabkan masalah seksual. Gangguan seksual ini juga bisa menjadi tanda Anda memiliki diabetes," kata ahli penyakit dalam, dr Dante Saksono dalam diskusi bersa Novo Nordisk di Jakarta, Rabu (24/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dante menjelaskan, pada pria, diabetes bisa menyebabkan disfungsi ereksi atau impotensi. Disfungsi ereksi merupakan ketidakmampuan pria mencapai dan mempertahankan ereksi yang sempurna sehingga aktivitas seksual tak memuaskan.
Pada orang diabetes, aliran darah sering kali tersumbat, termasuk di bagian alat kelamin pria. Alhasil, saat berhubungan seksual, darah tak bisa mengalir dengan sempurna dan membuat kemampuan ereksi berkurang.
"Penelitian menemukan, diabetes dapat membuat kemampuan ereksi seseorang 10 tahun lebih tua dari usia sebenarnya," tutur Dante.
Sebagai seorang dokter, Dante sendiri kerap menemui pasien terindikasi diabetes yang mengeluhkan disfungsi ereksi. Menurutnya, pada stadium awal, disfungsi ereksi bisa diobati, tapi tak bisa diatasi jika sudah berada pada tahap lanjut.
Sementara itu, pada perempuan, diabetes menyebabkan vaginitis atau keputihan. Hal ini terjadi lantaran pada orang diabetes, saraf di area intim ikut terganggu.
Dante menyebut, keputihan ini dapat mengakibat infeksi yang berujung pada lubrikasi yang kurang saat berhubungan seksual.
"Jadinya saat berhubungan seksual menjadi kering dan sering sakit," ujar Dante.
Diabetes serta disfungsi ereksi dan vaginitis ini dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti menjaga berat badan seimbang, diet yang seimbang, dan olahraga teratur.
(ptj/asr)