Jakarta, CNN Indonesia -- Pesta kembang api di tengah gedung bertingkat dan papan iklan berwarna-warni membuat New York menjadi destinasi wisata akhir tahun populer di kalangan turis.
Sama seperti destinasi wisata lain yang terkenal, ada banyak oknum penipu yang mengincar turis di New York.
Travel blogger asal Amerika Serikat,
Sarah Funky, membeberkan sejumlah modus pembobolan dompet yang biasa terjadi di New York.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan cuma oknum, sebenarnya pengeluaran juga bisa membengkak jika turis tak pandai mencari informasi mengenai kegiatan alternatif untuk menikmati Kota Apel Besar ini.
Dikutip dari video dan tulisan blog Sarah Funky, berikut ini sejumlah panduan untuk mengamankan isi kantong selama berwisata di New York:
1. Waspada di Times SquareTimes Square menjadi kawasan paling sering dikunjungi turis saat datang ke New York. Turis yang datang kebanyakan untuk berfoto dengan latar belakang gedung tinggi dan papan iklan besar.
Boleh saja datang ke Times Square, tapi jangan sampai terlena dengan ajakan badut-badut berkostum untuk berfoto lalu meminta uang, pria yang menjual CD musik bodong sampai biksu palsu yang mengaku bisa mendoakan kesehatan.
2. Pilih Museum dengan BijakMadame Tussand's atau Ripley's Believe It or Not mungkin dianggap menarik bagi sebagian turis. Namun antrean yang panjang dan harga tiket yang mahal sepertinya tak membuat kedua tempat itu menarik untuk dikunjungi.
Sebenarnya New York punya banyak museum yang lebih otentik dan menarik untuk didatangi.
Metropolitan Museum of Art, Museum of Modern Art (MoMA), American Museum of Natural History atau Museum of the Moving Image merupakan beberapa museum yang wajib didatangi.
3. Hindari RestoranJaringan restoran milik Amerika Serikat sudah merajalela di dunia, bahkan di Indonesia. Jadi tak ada alasan untuk kembali datang ke jaringan restoran banyak buka cabang di Indonesia.
Sebaiknya bersantap di restoran lokal dengan pilihan menu yang belum pernah dicicipi. Deretan food truck juga bisa menjadi pemadam kelaparan bagi turis berdana terbatas.
Silakan bukan aplikasi Yelp untuk memantau tempat makan yang populer di kalangan masyarakat lokal.
4. Tahan Napsu BelanjaUntuk yang berniat belanja, sebaiknya hindari kawasan Times Square atau 5th Avenue untuk berbelanja.
Masyarakat New York menganggap kedua kawasan tersebut penuh dengan toko bermodus penipuan dan serba mahal.
Oleh karena itu mereka lebih sering berbelanja di Union Square, Nolita, West Village atau Herald Square.
Bagi yang ingin membeli oleh-oleh khas New York, seperti kaus atau mug berlambang NY, bisa mendatangi Canal Street atau Jack's 99 Cent karena pilihannya lebih beragam dan harganya lebih miring. Canal Street juga memiliki banyak toko yang menjual barang-barang palsu.
Yang berniat berbelanja di Canal Street jangan lupa menawar, karena hampir tak ada tas palsu atau barang yang berharga lebih dari US$100.
[Gambas:Instagram]5. Komisi Tukar UangAda banyak tempat penukaran mata uang asing di New York, tapi banyak yang menawarkan layanan tersebut dengan tarif komisi selangit.
Turis bisa mendatangi The Change Group New York, Travelex atau Omnex Group Uno Foreign Exchange untuk menukar uang tanpa tarif komisi yang mencekik kantong.
6. Tur PalsuSelain badut, penjual CD dan biksu, Times Square juga dipenuhi oleh penjual tiket palsu, mulai dari tiket bus wisata sampai tiket konser palsu.
Menumpang bus tur wsiata merupakan kegiatan wisata yang paling tak direkomendasikan oleh masyarakat New York.
Pasalnya sudah banyak laporan mengenai "penipuan" yang terjadi setelah turis membeli tiket, mulai dari tur yang mendadak dibatalkan sampai ketiadaan pemandu wisata.
Turis pun tak bisa meminta pengembalian uang tiket.
Bagi yang ingin ikut tur wisata, Urban Adventures patut dicoba.
Sama seperti di Indonesia, ada juga penjual tiket konser palsu. Mereka biasanya beroperasi dekat gedung konser terkenal saat ada pertunjukkan. Sehingga lebih baik membeli tiket konser secara online di situs resmi.
Dan yang paling sering terjadi ialah penjual tiket Staten Island Ferry, kapal penumpang untuk melihat Patung Liberty dari dekat.
Perlu diketahui bahwa Staten Island Ferry merupakan kapal yang bisa ditumpangi secara gratis oleh siapapun dan kapapun. Sebaiknya cek jadwal keberangkatannya sebelum datang.
7. Peminta-mintaModus meminta-minta dengan alasan sakit atau kehilangan pekerjaan bukan cuma ada di Indonesia, begitu juga di New York.
Modus ini kerap terjadi di kereta bawah tanah. Kebanyakan dari mereka merupakan pengguna narkoba akut yang sudah berulang kali masuk penjara.
Jika didekati, jangan takut untuk menolak permintaan mereka lalu pergi ke area yang lebih ramai orang sehingga mereka enggan kembali mendekati.
8. Taksi Argo KudaSesampainya di bandara, sebaiknya ikut antrean taksi resmi agar tak salah memanggil taksi dengan argo kuda.
Taksi argo kuda ini biasanya memeras penumpang begitu masuk ke dalam mobilnya. Taksi-taksi macam ini biasanya bukan taksi resmi yang masuk dalam antrean resmi, jadi jangan sembarangan memberhentikan taksi di bandara.
Sayangnya aplikasi kendaraan online belum bisa diakses di bandara, sehingga sabar antre taksi masih jadi solusi terbaik untuk keluar bandara.
9. Bryant Park Lebih Murah, Empire State Building Antre PanjangMusim dingin menjadi waktu yang tepat untuk melakukan kegiatan ice skating.
Turis biasanya datang ke Rockefeller Center. Tapi suasana di sana sangat ramai, belum lagi harga tiketnya yang mahal.
Bryant Park bisa jadi pilihan, karena tiket masuknya lebih murah bahkan bisa gratis bagi turis yang datang dengan sepatu skating.
Sama dengan Rockefeller Center, Empire State Building juga sangat ramai turis.
Bagi yang enggan mengantre untuk menikmati pemandangan New York dari ketinggian, St Cloud's Knickerbacker Hotel, Jimmy the James, Monarch Lounge, Met Museum atau Gansevoort Hotel bisa dikunjungi.
(ard)