Kemenpar Persembahkan Video Angklung untuk HUT ke-47 Korpri

kemenpar | CNN Indonesia
Jumat, 09 Nov 2018 18:54 WIB
Dengan berbusana baju daerah, video yang dibuat Kemenpar untuk HUT Korpri menunjukkan keberagaman budaya yang ada di Indonesia.
Dengan berbusana baju daerah, video yang dibuat Kemenpar untuk HUT Korpri menunjukkan keberagaman budaya yang ada di Indonesia. (Dok. kemenpar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam memeriahkan HUT ke-47 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri), Kementerian Pariwisata mempersembahkan video spesial berisi 47 karyawan Kemenpar yang bermain angklung dengan lagu "Mars Korpri" dan "Ayam Den Lapeh".

Sekretaris Kemenpar Ukus Kuswara mengatakan video ini dipersembahkan untuk Korpri, khususnya dari Kemenpar. Dengan berbusana baju daerah, video ini menunjukkan keberagaman budaya yang ada di Indonesia.

"Temanya memang Korpri untuk negeri yang penuh budaya dan tradisi. Kenapa angklung? Angklung ini luar biasa. Kekuatannya selalu menawarkan energi positif. Kolaborasi besarnya selalu memberikan experience terbaik bagi yang mendengarkan," jelas Ukus dalam keterangan tertulis, Jumat (9/11/2018).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ukus menjelaskan angklung adalah warisan dunia dan bisa dimainkan dengan alat musik apapun. Komposisi musiknya juga beragam, selain alat musik ini juga menjadi kekayaan dengan nilai luar biasa.

"Angklung adalah kekayaan berharga. Sudah ditetapkan sebagai warisan dunia oleh Unesco sejak 16 November 2010," terangnya.

Ukus menambahkan, ada banyak inspirasi yang ditunjukkan dalam video ini. Pertama, selalu mengingatkan kita akan keberagaman dalam persatuan Indonesia. Kedua, keragaman budaya yang tumbuh dalam kehidupan masyarakat sejak dahulu harus terus diangkat menjadi kekuatan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ketiga, keragaman itu meliputi ribuan pulau, suku bangsa, bahasa, agama, aliran kepercayaan, cara pandang, dan cara hidup. Ukus mengatakan, keragaman itu menjadi kekuatan pemersatu bangsa dalam NKRI.

"Tak dapat dipungkiri, bangsa Indonesia telah terdiri dan terbangun dari keanekaragaman dan perbedaan sedari dulu," katanya.

Ukus juga menjelaskan pemilihan lagu, seperti Mars Korpri yang dinyanyikan memang untuk HUT Korpri. Sedangkan lagu Minang, "Ayam Den Lapeh", dipilih karena lagu ciptaan oleh Abdul Hamid ini sangat populer tidak hanya di kawasan Minang, tetapi juga sampai di Malaysia hingga Vietnam.

Menurut Ukus, tak heran jika banyak versi yang dapat dijumpai mengenai lirik lagu ini. Tetapi secara keseluruhan, lagu ini adalah ekspresi perasaan kehilangan sesuatu yang berharga, yang kemudian dikonotasikan dengan (ayam). Sebuah teks yang sarat simbol, berarti banyak juga kemungkinan yang akan hadir dalam interpretasi lirik lagu ini.

"Hal ini sesuai dengan nada lagunya yang sangat jauh dari kesan muram dan sedih. Bahkan bisa dibilang sangat ceria. Hal ini dimaksudkan untuk melupakan nasib buruk yang telah lewat dan seperti berpesan tak ada gunanya berlarut-larut dalam kesedihan. Indonesia bisa bangkit," papar Ukus.

Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan acungan jempol untuk kreativitas para pegawai Kemenpar.

"HUT Korpri adalah pestanya para Aparatur Sipil Negara (ASN). Saya cukup senang dengan cara ASN Kemenpar untuk memeriahkannya. Sangat kreatif. Mudah-mudahan ini menjadi inspirasi buat yang lain," kata Arief. (mle/egp)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER