Jakarta, CNN Indonesia -- Hujatan bisa menyerang siapa saja, termasuk seorang ibu. Merendahkan dan mempermalukan seorang ibu secara khusus dikenal dengan istilah
'mom shaming'. Untuk menghadapi serangan ini, seorang ibu mesti tenang agar bijak dalam mengambil keputusan.
Seperti yang baru-baru ini ramai jadi perbincangan di media sosial, saat selebriti Ussy Sulistiawati mendapatkan serangan
mom shaming dari netizen.
Psikolog keluarga, Roslina Verauli menjelaskan,
mom shaming merupakan tindakan yang dilakukan seseorang untuk membuat malu para ibu. Tindakan ini juga bisa disebut perundungan atau
bullying.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"
Mom shaming itu memberikan kritik atau menyampaikan ungkapan negatif bahkan menjatuhkan tentang pengasuhan seorang mama kepada anaknya. Misalnya, 'kok anaknya kaya
gitu sih'," kata psikolog yang akrab disapa Vera ini kepada
CNNIndonesia.com, Selasa (4/12).
Vera mengatakan,
mom shaming dapat membuat ibu merasa buruk dan malu dalam mengasuh anak. Hujatan itu juga dapat membuat ibu tidak yakin pada perannya sebagai seorang ibu. Hal ini, bakal berpengaruh pada cara ibu mengasuh anak.
"Tentu bisa memengaruhi cara ibu menangani anaknya, karena dia tidak yakin. Padahal seorang ibu butuh dukungan, bukan
shaming," ucap Vera.
Menurut Vera,
mom shaming biasanya juga dilakukan oleh para ibu yang juga mengalami kesulitan dalam mengasuh anak. Sering pula, ujaran ini diberikan oleh orang terdekat seperti ibu kandung atau mertua.
"Seringnya oleh para ibu juga sebagai cara dia membuat dirinya lebih baik dengan mengkritik mama lain tentang pengasuhan. Atau orang terdekat yang mengkritik, kok caranya berbeda seperti yang ia lakukan," ujar Vera.
Sementara di era media sosial ini,
mom shaming juga kerap dilakukan oleh netizen. Psikolog keluarga, Erfianne S Cicillia, melihat bahwa netizen cenderung hanya melihat dari media sosial dan langsung melontarkan komentar.
Mom shaming, kata dia, bakal lebih rentan pada orang-orang yang terkenal atau populer.
Erfianne menyarankan setiap ibu tetap tenang dalam menghadapi hujatan yang datang.
"Harus tenang dalam menerima komentar itu. Kalau cukup tenang, ibu bisa lebih bijak mengambil keputusan," kata Erfianne kepada
CNNIndonesia.com, Selasa (4/12).
Erfianne menyarankan agar ibu tidak perlu memikirkan komentar-komentar negatif dan tetap fokus dalam mengasuh anak. Apabila kesulitan dalam mengasuh anak, ibu dapat bertanya pada orang terdekat yang memberikan dukungan, dokter, atau psikolog.
(ptj/asr)