Jakarta, CNN Indonesia --
Ibu hamil dianjurkan untuk tidak mengonsumsi
minuman soda. Kandungan soda berlebih pada ibu hamil dapat menjadi malapetaka pada anak yang sedang dikandung. Soda dikaitkan dengan
kemampuan kognitif yang buruk pada anak.
Penelitian menunjukkan, saat calon ibu mengonsumsi banyak gula, terutama dari minuman bersoda, anak-anak mereka memiliki kemampuan pemecahan masalah dan ingatan verbal yang lemah. Anak-anak ini juga memiliki tingkat kecerdasan terkait pengetahuan verbal dan non-verbal yang lebih rendah.
Studi ini menemukan bahwa meminum soda saat kehamilan juga dikaitkan dengan kemampuan gerak, visual, dan spasial yang lemah pada saat anak berusia 3 tahun. Saat menginjak usia 7 tahun, anak juga dilaporkan memiliki kemampuan verbal yang lebih buruk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua orang menginginkan yang terbaik untuk anak-anak mereka, dan salah satu cara untuk mencegah itu adalah dengan membatasi asupan gula tambahan, terutama minuman manis seperti soda," kata peneliti dari Merrimack College, Amerika Serikat, Juliana Cohen, dikutip dari
Health Day.
Penelitian lain, dikutip dari
The Daily Mail, juga mendapati hal yang hampir serupa tentang pengaruh minuman bersoda saat hamil. Kebiasaan mengonsumsi minuman manis dan soda saat hamil membuat anak mereka lebih mungkin terkena asma saat berusia 7-9 tahun.
Dalam studi yang dipublikasikan pada Annals of the American Thoracic Society itu, peneliti menyimpulkan terdapat korelasi antara fruktosa dalam minuman manis dan soda yang berpotensi menimbulkan peradangan pada paru-paru.
Selain itu, meminum soda saat hamil juga berbahaya lantaran kandungan kafein, pemanis buatan, dan biasanya disajikan dingin. Dikutip dari
Parenting, mengonsumsi semua unsur itu hanya akan berdampak buruk pada ibu hamil.
Kafein dan minuman dingin dapat memicu keguguran, sedangkan pemanis buatan bisa menimbulkan alergi pada bayi yang dikandung.
(ptj/asr)