Jakarta, CNN Indonesia --
Maladewa populer akan keindahan alam, terutama pantai dan lautnya. Saking indahnya, rasanya tak cukup jika hanya diabadikan dalam foto atau tulisan. Duet desainer
Dian Pelangi dan
Barli Asmara mencoba mengabadikan keindahan Maladewa ke dalam berhelai-helai syal.
Bersatu dalam label Pelangi Asmara yang diambil dari nama belakang keduanya, koleksi syal memiliki 10 desain berbeda. Keseluruhan koleksi terinspirasi dari salah satu resort di Maladewa, St Regis Vommuli.
Bagi keduanya, resort yang satu itu tak asal-asalan dalam mendesain bangunan dan ruangnya. Perpustakaan yang tak ubahnya kerang, ruang spa yang berbentuk seperti lobster, hingga vila dengan rupa hiu manta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami juga ambil inspirasi dari biota alam dan koral-koral yang cantik," ujar Dian saat media gathering di Kokonut & Curtains by Wakimukudo, Kompleks Taman Ria Senayan, Jakarta, Rabu (12/12).
Inspirasi dari pengalaman sekaligus pandangan mata selama berada di Maladewa dilukiskan lewat motif yang terkesan abstrak pada syal berbahan foal.
Motif koral, bentuk gelombang laut serta biota laut tak benar-benar memenuhi syal berbentuk segiempat itu. Membuat permukaan syal tak sepi, tapi juga tak berlebihan.
Spektrum warna yang dipilih pun cukup luas dan beragam. Meski terinspirasi dari Maladewa, tak berarti warna biru laut mendominasi koleksi. "Sebab laut tak selalu biru," kata Dian.
Laut boleh jadi berwarna biru. Tapi jelang matahari terbenam, laut akan menjelma jingga. Sementara saat malam, laut bisa berubah menjadi biru tua, bahkan merah marun keunguan.
Alhasil, dari beragam spektrum laut yang hadir, Dian dan Barli menuangkan warna-warna bumi dalam koleksinya. Mulai dari abu-abu, merah marun, biru tua, oranye, dan cokelat.
Koleksi ini merupakan yang ketiga dari label Pelangi Asmara setelah sebelumnya menelurkan koleksi Korea dan New York. Koleksi ketiga ini, selain dipasarkan melalui situs resmi dan
platform e-commerce, syal juga dijadikan suvenir dan dijual di resort.
Dengan adanya koleksi ini, Dian dan Barli seolah menekankan bahwa label konsisten akan karya-karya yang terinspirasi dari perjalanan. Wajar saja, keduanya mengaku sama-sama klop saat melakoni perjalanan dan menelurkan karya.
(els/asr)