Jakarta, CNN Indonesia -- Festival Kumbh Mela 2019 digelar mulai dari 15 Januari sampai 4 Maret 2019. Kumbh Mela merupakan acara ritual umat Hindu yang diselenggaraan 12 tahun sekali.
Ada empat lokasi diselenggarakannya Kumbh Mela, yakni; Prayagraj, Haridwar, Nashik, dan Ujjain. Keempat lokasi tersebut digilir setiap penyelenggaraannya.
Rangkaian ritual Kumbh Mela berupa mandi di aliran Sungai Gangga, meditasi, yoga dan ritual lainnya, yang dipandu oleh sadhus, orang yang disucikan dalam agama Hindu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiap kali diselenggarakan, puluhan juta orang bakal mendatangi lokasi acara. Tahun ini lokasi berpusat di Prayagraj, Uttar Pradesh.
Tahun ini ada yang berbeda dalam penyelenggaraan Kumbh Mela di Prayagraj.
Sejak hari pertama, terlihat ribuan toilet portabel dan keran air minum yang di sepanjang jalan.
Terlihat juga spanduk ajakan menjaga kebersihan selama Kumbh Mela 2019 berlangsung.
Hal tersebut merupakan ini salah satu usaha dari pemerintahan Perdana Menteri India Narendra Modi untuk "memanjakan" peziarah.
Dari puluhan juga yang datang, memang tak sedikit peziarah yang datang dengan dana pas-pasan. Mereka memilih mendirikan tenda sederhana di pinggir jalan atau sungai.
Anggaran yang digelontorkan pemerintah India untuk membangun fasilitas dan mengoperasikan layanan publik selama Kumbh Mela 2019 mencapai US$650 juta (sekitar Rp9 triliun).
Peziarah yang datang dengan dana terbatas tentu saja memanfaatkan fasilitas dan layanan gratis ini secara maksimal. Mereka tak segan berdiri dalam antrean panjang.
Tapi ada juga peziarah yang datang dengan dana lebih.
Mereka yang berasal dari golongan ini bermalam di kawasan tenda mewah alias
glamping yang tarifnya US$494 (sekitar Rp7 juta) per malam.
Pas-pasan atau mewah, banyak peziarah yang merasa kalau Festival Kumbh Mela tahun ini lebih tertata.
"Saya belum pernah melihat kawasan sebersih ini," kata Gita Mishra (58), seorang peziarah yang memilih untuk mendirikan tenda sederhana di tepi sungai.
Namun fasilitas dan layanan gratis masih belum bisa mengusir polusi dari kawasan Prayagraj. Itu terlihat saat digelarnya festival, dimana langit terlihat mendung tertutup polusi.
Hempasan polusi juga terasa di pinggir sungai. Menurut monitor kualitas udara online, AQI India, polusi di Prayagraj tercatat mencapai tingkat PM 2,5, atau enam kali dari batas aman yang ditentukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Polusi dan kebersihan masih menjadi salah kendala India mengembangkan industri pariwisatanya, yang menawarkan atraksi festival keagamaan seperti Kumbh Mela.
Kota-kota di India termasuk di antara kota yang paling kotor di dunia.
Pemerintah India telah mengumumkan program lima tahun untuk mengurangi polusi udara di 102 kota yang paling parah terkena dampaknya, termasuk Prayagraj.
Langkah yang diambil berupa larangan membakar sampah, pembatasan emisi mobil dan limbah pabrik.
Namun para kritikus mengatakan rencana hanya sekadar rencana, karena hingga saat ini pemerintah India tidak memiliki rincian tentang pendanaan dan pengesahan aturan demi mengendalikan polusi di negaranya.
(ard)