ANALISIS

Menebak Nasib Chanel dan Fendi Sepeninggal Karl Lagerfeld

Christina Andhika Setyanti, Fandi Stuerz | CNN Indonesia
Rabu, 20 Feb 2019 13:00 WIB
Selepas Karl Lagerfeld meninggal, pertanyaan terbesarnya adalah bagaimana nasib Chanel dan Fendi?
Karl Lagerfeld (REUTERS/Benoit Tessier)

Kejeniusan dan pendekatan Lagerfeld untuk me-redesign Chanel adalah keputusan yang tepat.

Terlepas dari kontroversinya sebagai personal, pria berponytail putih ini sukses membuat gaun-gaun karyanya dipakai kalangan muda. Hampir semua selebriti punya koleksi Chanel di lemarinya. Gaun-gaun couture buatannya pun lalu lalang di karpet merah berbagai penghargaan dunia.

Siapa yang tak kenal Chanel dan Fendi saat ini, tak cuma siap pakai tapi juga couture.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dunia fesyen mewah termasuk couture pun makin punya banyak pelanggan.

"Mereka tak lihat bajunya di show karena mereka datang ke Paris atau Roma. Tapi mereka membeli dan mengirimkan baju ini ke belahan dunia lain. Sekarang ini, seorang klien akan membeli 20 baju dalam waktu lima menit."

Karya-karya Lagerfeld tentunya menjadi sumber pemasukan utama bagi Chanel dan Fendi. Kesuksesannya membuat penjualan kedua rumah mode ini laris manis.

Mengutip NYTimes, berkat Lagerfeld, Chanel menjadi salah satu brand prestisius sepanjang masa. Kekuatan kebangkitan Chanel ditandai dengan pencapaian puncak penjualannya.

Foto: REUTERS/Thomas Peter


Untuk pertama dalam 108 tahun sejarahnya, rumah mode Paris ini membuka keuangan tahunannya. Pada 2017, total penjualan Chanel mencapai US$9,62 miliar (melonjak 11 persen dari tahun sebelumnya).

Kini selepas kepergian Lagerfeld, Chanel menunjuk asisten dan tangan kanan Lagerfeld selama 30 tahun, Virgine Viard untuk menjadi penerus sang legenda mode.

Keluaga Wertheimer termasuk cukup aman untuk memilih Viard sebagai pengganti Lagerfeld dibanding beberapa nama desainer lain. Sebut saja Marc Jacobs, Alber Elbaz, Hedi Slimane, sampai Phoebe Philo. Semua nama ini sama-sama punya impian dan mungkin saja kemampuan serta visi misi baru dari warisan Lagerfeld.

Chanel mengklaim bahwa pemilihan Viard sebagai penerus Lagerfeld ini dilakukan sebagai jaminan untuk menjaga warisan Gabrielle Chanel dan Karl Lagerfeld tetap hidup dalam diri Chanel.

Bisa jadi Lagerfeld juga sudah melihat benih-benih Chanel dalam diri Viard selama 30 tahun terakhir. Hal ini juga yang membuat Lagerfeld yakin untuk mengirim Viard ke runway di Paris Couture Week pada Januari 2019 lalu untuk mewakilinya, melakukan penghormatan, serta menyambut para tamu di runway.

Apakah Viard akan berhasil untuk menjadi 'Lagerfeld' yang baru dan memberikan sentuhan baru seperti yang dilakukan sang guru pada Chanel? Kita tunggu saja.

Berbeda dengan Chanel, Fendi sendiri tak mau terburu-buru untuk menentukan penerus dan pengganti Lagerfeld. 

"Fendi memutuskan untuk meluangkan waktu untuk memberi penghormatan yang pantas diterima bagi Lagerfeld, dan setelahnya baru kami akan membicarakan penerusnya," tulis label tersebut dalam pernyatannya dikutip dari Fortune



(chs)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER