Sensasi 'Bersentuhan dengan Rasa' lewat Yoga Mata Tertutup

CNN Indonesia
Selasa, 02 Apr 2019 09:17 WIB
Blindfold Yoga memadukan yoga dan fotografi untuk membantu seseorang mengenal rasa dengan lebih dalam.
Peserta saat mempraktikkan yoga mata tertutup dalam gelaran Bali Spirit Festival 2019 di Ubud, Bali. (CNN Indonesia/Elise Dwi Ratnasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bagaimana rasanya jika mata ini tak bisa melihat? Selembar kain terikat di kepala dan tidak memberikan kesempatan mata untuk melihat.

Meski hanya sementara, tapi rasanya luar biasa menakutkan. Gelap, pikiran diselimuti ketidakpastian dengan apa yang akan terjadi, rasa takut, dan segala rasa yang teraduk jadi satu.

"Apa yang perlu dilakukan adalah dengarkan dan percaya saja pada kami," kata seorang pelatih yoga, Julie Smerdon, melalui pengeras suara di gelaran Bali Spirit Festival 2019.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tidak membiarkan Anda keluar dari area atau bahkan dalam bahaya," timpal instruktur lainnya, Pete Longworth.

Apa boleh buat, tak ada yang bisa diperbuat selain mendengarkan instruksi Smerdon dan Longworth. Keduanya berkolaborasi dalam kelas yoga The Art of Seeing and Blindfold Yoga dalam gelaran Bali Spirit Festival 2019.

Bagi pemula seperti saya, yoga satu ini jelas sangat menantang. Di kelas lain seperti Qi Flow Yoga yang diampu Ronan Tang, gerakan yang kudu dilakoni tak begitu membingungkan. Mata juga masih terbuka dan membuat saya masih bisa melirik ke kanan dan kiri demi memastikan gerakan yang dilakoni adalah benar.

Namun, dalam Blindfold Yoga, tak ada lagi yang bisa dilakukan selain pasrah. Bukan kendala bahasa, tapi postur atau pose yang diinstruksikan terdengar asing di telinga.

"Coba lakukan child pose," ujar Smerdon. Benak bertanya-tanya, apa itu pose anak?

Di tengah kebingungan, salah memilih duduk bersila. Sekian menit saya lalui hanya dengan pose duduk bersila. Yang lain, barangkali telah melakoni aneka pose dan apapun yang diinstruksikan Smerdon dan Longworth.

"Anda baik-baik saja?" tanya Longworth berbisik di telinga saya.

"Saya tidak apa-apa. Tapi saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan," jawab saya.

"Tidak apa-apa, lakukan saja apa yang menurut Anda nyaman dilakukan," kata Longworth mencoba menenangkan.

Peserta saat mempraktikkan yoga mata tertutup dalam gelaran Bali Spirit Festival 2019 di Ubud, Bali.Peserta saat mempraktikkan yoga mata tertutup dalam gelaran Bali Spirit Festival 2019 di Ubud, Bali. (CNN Indonesia/Elise Dwi Ratnasari)

Baik Longworth ataupun Smerdon berusaha meyakinkan peserta bahwa tak ada satupun yang mengetahui gerakan yang dilakukan kecuali keduanya. Peserta dibebaskan untuk melakukan apapun termasuk meninggalkan kelas.

Daniel, salah seorang peserta asal Amerika Serikat, mengaku kagum akan desain kelas yoga Smerdon dan Longworth.

"Saya rasa yang bisa diambil adalah saat kita tidak melihat, kita fokus pada pendengaran dan sentuhan plus apa yang ada dalam diri kita," ujarnya.

Mengawinkan yoga dan fotografi

Kolaborasi Smerdon dan Longworth terjadi begitu saja tanpa rencana berarti. Pertemuan keduanya pada beberapa tahun lalu hanya terjadi melalui tatapan mata. Smerdon mengenal Longworth sebagai seorang fotografer sekaligus penggemar yoga.

Blindfold Yoga, kata Longworth, menjadi perpaduan yoga dan fotografi. Fotografi memberikan kesempatan orang untuk melihat keindahan melalui mata. Namun, hal yang indah tak selalu yang terlihat lewat mata.

"Apa yang akan terjadi jika saya kehilangan penglihatan? Itu sangat menakutkan. Menghadapi ketakutan, saya mulai menemukan apa yang kita cari. Saat kita menutup satu indera, maka kita bisa membuka indera lain. Dan itu yang terjadi. Saya mulai mendengar, merasakan," kata Longworth seusai kelas.

Blindfold Yoga dilakukan selama kurang lebih 60 menit lamanya. Seseorang hanya diminta untuk melakukan berbagai gerakan yang diinstruksikan pelatih dengan mata tertutup oleh ikatan seuntai kain.

Tak ada aturan teknis baku dalam yoga satu ini. Jika peserta tak tahu apa yang dilakukan, dia boleh melakukan apapun yang membuatnya merasa nyaman, asalkan tetap dengan mata tertutup.

Saat menutup mata, seseorang berkesempatan untuk mendengarkan musik dengan lebih mendalam, mencecap rasa makanan dengan nikmat, merasakan hijaunya pepohonan, dan masih banyak lagi.

Saat mata terbuka, kata Longworth, seseorang melewatkan banyak hal melalui matanya. Padahal, di sekitarnya masih banyak hal indah yang bisa dirasakan atau didengarkan.

"Hidup itu bukan jarak menuju kematian, tapi yang kita alami sekarang," imbuhnya.

Keduanya berharap, peserta kelas yoga bisa memperoleh pengalaman baru dengan Blindfold Yoga. Smerdon ingin agar peserta kian terhubung dengan hidup dan dirinya sendiri.

Blindfold Yoga, kata Longworth, juga menjadi cara agar peserta mampu mengalami dan menemukan jawaban dari dalam diri mereka. "[Saya ingin] mereka melihat keindahan dari diri mereka," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN] (els/asr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER