Jakarta, CNN Indonesia -- Selama
puasa, bukan berarti orang absen
berolahraga. Olahraga bisa dilakukan siapa pun dan dalam kondisi apa pun, seperti yang dilakukan masyarakat Palestina di
Jalur Gaza. Blokade Mesir Israel yang diberlakukan kelompok militer Hamas pada 2007 dan perpecahan politik dengan otoritas Palestina membuat perekonomian Gaza merosot. Kemiskinan menjadi sesuatu yang akrab dihadapi masyarakat.
Meski dilingkupi suasana tak kondusif, masyarakat masih dapat menjalankan ibadah puasa dan berolahraga. Terbukti, selama Ramadan, salah satu lokasi pusat kebugaran, Techno-Gym, seolah berubah jadi 'tongkrongan' pria-pria muda. Mereka berjuang untuk menjaga bentuk badan di tengah kewajiban puasa dan ibadah lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ke sini selama Ramadan untuk menjaga vitalitas tubuh. Karena saya sudah berlatih beberapa waktu, tak baik berhenti olahraga selama Ramadan," ujar Anas al-Najjar, seorang guru musik di sela-sela latihannya, mengutip
AFP.
Suara lempeng-lempeng besi, dumbel, serta alat olahraga lain beradu dengan suara musik. Hingga tengah malam, pusat kebugaran itu tak memberikan tanda-tanda tutup. Yang ada, orang-orang semakin ramai berdatangan.
Bukan tanpa alasan pusat kebugaran itu ramai dipenuhi warga. Perkaranya adalah konsumsi
qatayef, salah satu kudapan lokal. Kudapan berupa pancake berisi keju atau kacang yang digoreng, kemudian dibaluri sirup gula. Sepotong
qatayef mengandung 350 kalori. Jika dimakan utuh, jumlah kalori akan terus bertambah.
Sulit untuk menolak manis dan gurihnya
qatayef saat bulan puasa. Hal ini diakui oleh para
personal trainer, salah satunya Ammar Abu Karsh.
"Kami punya masalah pada adat dan warisan kami karena makan makanan penutup dan
qatayef tidak akan ditemui di rencana diet manapun. Orang pasti bilang 'ini
kan cuma sebulan dan itu akan berlalu, jadi kenapa saya harus membuat diri sendiri menderita'," katanya.
Selama 10 tahun terakhir, bisnis pusat kebugaran di Jalur Gaza tumbuh subur. Dari sekitar 120, duapertiganya telah dilengkapi dengan peralatan
fitness profesional. Techno-Gym salah satunya. Tempat ini bahkan dilengkapi dengan peralatan pembentukan tubuh yang didatangkan dari Italia.
Pusat kebugaran jadi oase tersendiri bagi masyarakat yang tinggal di Jalur Gaza. '
"Ketika saya tinggal di Gaza, di bawah pengepungan dan tekanan, gym yang indah dan rapi seperti itu membantu kami mengganti energi yang terpendam dengan sesuatu yang baik untuk kesehatan kita," kata al-Najjar.
[Gambas:Video CNN] (els/asr)