Jakarta, CNN Indonesia --
Kualitas udara di Jakarta semakin buruk. Jakarta bahkan dinobatkan sebagai salah satu kota dengan kualitas udara paling buruk di dunia.
Polusi udara ini berbahaya untuk
kesehatan karena dapat memicu munculnya penyakit.
Berdasarkan situs monitor udara internasional Airvisual.com pada Rabu (3/7), indeks kualitas udara (AQI) Jakarta mencapai 132 atau berstatus Unhealthy for Sensitive Groups (tidak sehat untuk kelompok yang sensitif. Beberapa daerah seperti Jakarta selatan bahkan mencapai 153 berstatus Unhealthy atau tidak sehat.
AQI ini menempatkan Jakarta menjadi kota dengan kualitas udara paling buruk kedua di dunia, di bawah Kota Santiago, Chili.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Spesialis paru, dr Erlang Samoedro menyatakan, kualitas udara yang buruk berbahaya untuk kesehatan tubuh terutama penyakit yang berhubungan dengan sistem pernapasan atau respirasi.
"Hampir semua penyakit terkait sistem respirasi akan meningkat karena efeknya langsung " kata Erlang kepada
CNNINdonesia.com, Rabu (3/7).
Penyakit respirasi itu meliputi asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), hingga infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
Erlang menjelaskan, penyakit ini muncul karena polusi udara masuk ke saluran napas dan menempel di dinding saluran. Jika menempel terlalu lama, polusi udara dapat menimbulkan peradangan yang membuat epitel pelapis saluran napas rusak.
"Epitel ini berfungsi untuk melindungi saluran napas. Ketika rusak, ini membuat daya tahan tubuh melemah. Bakteri dan virus dengan gampang masuk ke tubuh, terjadilah infeksi," ucap Erlang yang merupakan dokter di RSUP Persahabatan.
Selain efek langsung seperti mengganggu sistem pernapasan, polusi udara juga dapat menimbulkan efek kronik atau jangka panjang.
"Ada efek kronik juga, misalnya kematian karena jantung," ujar Erlang.
Penyakit kardiovaskular dapat muncul karena partikel polusi udara yang sangat kecil dapat masuk menembus pembuluh darah.
Partikel udara itu masuk melalui corong napas menuju arteri sistemik. Partikel udara ini dapat menyebabkan inflamasi di seluruh tubuh sehingga memicu penyakit kardiovaskular seperti gangguan jantung.
Untuk mencegah atau mengurangi efek kualitas udara yang buruk ini, disarankan untuk mengurangi aktivitas luar ruangan, menutup akses udara luar, menggunakan pembersih udara (
air purifier), dan memakai masker saat berada di luar ruangan.
[Gambas:Video CNN] (ptj/asr)