Moskow, CNN Indonesia -- Kalau ditanya mengenai stasiun kereta tertua di dunia, sudah pasti jawabannya London Underground yang berada di kota London, Inggris.
Tapi jika ada ditanya soal stasiun kereta bawah tanah dengan arsitektur dan dekorasi termegah di dunia, jawabannya tak lain dan tak bukan adalah Moscow Metro di kota Moskow, Rusia.
Moscow Metro dibangun hampir delapan dekade lalu, dirancang sedemikian rupa bak istana bawah tanah yang membuat siapa saja yang ada di sini betah untuk tinggal berlama-lama untuk mengagumi keindahannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak berlebihan jika menyebut jaringan stasiun kereta yang telah beroperasi sejak tahun 1935 ini sebagai istana bawah tanah mewah, karena berlantai marmer dan granit serta dipenuhi karya seni mengagumkan dari epos realisme sosialis hingga keindahan art deco masa kini.
Kini Moscow Metro memiliki kurang lebih 196 stasiun. Sebanyak 44 stasiun dikategorikan sebagai warisan budaya, lantaran bangunannya yang memang cantik luar biasa dan juga sarat sejarah.
Pada pertengahan Juni kemarin, saya berkesempatan menyambangi Moskow selama kurang lebih satu minggu. Hal pertama yang dilakukan adalah menyambangi Moscow Metro.
 Stasiun Kievskaya. (REUTERS/Grigory Dukor) |
Sebenarnya sistem operasi Moscow Metro dan MRT di Indonesia tak jauh berbeda. Keduanya sama-sama sistem transportasi kereta bawah tanah dengan kecepatan luar biasa.
Menariknya, di jaringan stasiun kereta bawah tanah ini benar-benar ada di bawah tanah. Bahkan konon ada yang jauh di bawah kedalaman 20 kilometer dari permukaan tanah.
Untuk menjajal sarana transportasi ini, penumpang dikenakan biaya beragam. Mulai dari sistem tiket satu kali perjalanan seharga 55 rubel (sekitar Rp12 ribu) per orang, sistem multi-tap yang berlaku 24 jam seharga 230 rubel (sekitar Rp55 ribu), hingga kartu seumur hidup yang bisa diisi selayaknya kartu TransJakarta.
Saat di Moskow, saya mencoba menggunakan tiket multi-tap, agar bebas berjalan seharian tanpa harus membeli tiket baru di setiap stasiun.
Usai membeli tiket, kita diarahkan ke pintu masuk dan diharuskan melakukan tapping tiket agar bisa memasuki 'istana' bawah tanah Moskow.
Setelah
tapping, barulah kita bisa menikmati stasiun metro dengan tentunya terlebih dahulu melalui tangga berjalan atau eskalator yang luar biasa panjang dan tinggi.
 Tangga di stasius Park Kultury. (REUTERS/Grigory Dukor) |
Bahkan di salah satu stasiun ada saat di mana penumpang harus menghabiskan waktu hingga hampir dua menit untuk sampai ke bawah.
Sayangnya stasiun semegah Metro Moskow terasa kurang ramah terhadap penyandang disabilitas, karena kurangnya fasilitas seperti lift atau jalur cepat bagi mereka yang datang menggunakan kursi roda atau alat bantu lainnya.
Saat tiba di bawah, dunia seakan jungkir balik saking indahnya. Beberapa satu stasiun yang saya akui memiliki keindahan luar biasa adalah stasiun Arbatskaya dan stasiun Krasnopreskaya. Kedua stasiun ini seakan mengajak pengunjung kembali ke Eropa masa lalu.
Banyak lukisan dan patung memenuhi interior stasiun ini. Bahkan di ujung tembok di salah satu sisi stasiun Krasnoprekaya ada lukisan masa renaissance yang sering kali jadi objek berfoto para turis.
Bukan hanya dibuat kagum oleh arsitektur, Moscow Metro juga memiliki ketepatan waktu yang luar biasa.
Kereta ini akan datang setiap 30 detik sekali, maka jangan harap bisa menggunakan alasan kereta terlambat jika anda bekerja atau kuliah di Moskow, karena kereta ini tak pernah datang terlambat.
[Gambas:Video CNN] (ard)