Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagian tentu tak asing dengan menu-menu khas Italia. Sebut saja
pasta. Mulai dari spageti, lasagna, fusili, penne atau ravioli kerap diolah jadi beragam
kreasi hidangan. Saat yang lain mencurahkan segenap kreativitas demi menciptakan hidangan menarik dan kekinian, chef Jordan Frosolone dari restoran 10 Corso Como, New York, Amerika Serikat justru melakukan hal berbeda.
Frosolone justru menerapkan teknik kuno untuk mengolah pasta. Teknik kuno ini digunakan untuk menghidupkan resep-resep olahan pasta dari beberapa abad yang lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip
Food Beast, Frosolone bekerja sebagai Chef de Cuisine di Heart sejak 2003 silam. Kemudian, dia menjadi Direktur Operasional Kuliner untuk Momofoku Grup, New York, AS. Hasrat untuk lebih mendalami tradisi, budaya, dan sajian Italia membuatnya memutuskan untuk menghabiskan dua tahun di Florence dan Spotelo, Italia.
Di sana, Frosolone mengasah filosofi tentang makanan asli Italia. Selama belajar, dirinya tertarik pada resep tradisional yang terlupakan.
"Ini adalah sejarah yang menarik. Senang bisa menjelajahi budaya dan belajar bagaimana komunitas ini berkembang. Saya ingin mendapatkan pemahaman budaya yang lebih baik dan memahami arti pentingnya secara langsung," kata Frosolone.
Frosolone meracik pasta struncatura, yang berasal dari wilayah Calabria, Italia. Secara historis, pasti dibuat dari sisa atau apa pun yang ada di lantai pabrik gandum. Dahulu kala, Calabria dikenal sebagai wilayah miskin. Untuk mengimbangi rasa, pasta dicampur dengan ikan teri. Frosolone membuatnya dari beragam gandum.
Ada pula pasta suddhi, berupa hidangan berbahan tepung gandum. Pasta menggunakan gandum jelai yang jarang ditemui saat ini. Menilik ke belakang, gandum jelai digunakan saat biji-bijian lain mulai langka.
Menu-menu ini tak datang sembarangan. Frosolone terinspirasi dari masing-masing wilayah di Italia. Pasta yang tersaji pun menggambarkan Italia dahulu kala.
"Di atas semua itu, kami mengandalkan kesederhanaan, tanpa membawa apa pun yang tidak perlu ke atas meja," ujar Frosolone.
[Gambas:Video CNN] (els/asr)