Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Kabupaten Administrasi
Kepulauan Seribu, Provinsi DKI
Jakarta, mengakui pertumbuhan sektor
pariwisata saat ini masih terkendala akses transportasi terkhusus kapal penyeberangan.
Saat ini terdapat enam kapal cepat, 35 kapal tradisional dan satu kapal ASDP yang mengantar warga maupun wisatawan menuju Kepulauan Seribu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika dilihat dari sisi pariwisata, menurut kami jumlah kapal yang ada saat ini masih kurang," kata Kepala Suku Dinas Pariwisata Kepulauan Seribu, Cucu Kurnia, seperti yang dikutip dari Antara, Rabu (17/7).
Cucu mengungkapkan sektor pariwisata Kepulauan Seribu sebenarnya banyak dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Pada 2018, jumlah wisatawan yang berlibur ke wilayah yang berada di Teluk Jakarta itu tercatat mencapai 900 ribu orang, sedangkan untuk wisatawan asing berjumlah 20 ribu orang.
Dia mencontohkan Pulau Sebira di ujung utara Kepulauan Seribu hanya terdapat dua kali akses penyeberangan dalam sepekan.
Pulau itu memiliki mercusuar yang dinamai Noord Wachter atau Penjaga Utara peninggalan kolonial Belanda yang dibangun tahun 1869.
"Sekarang baru dibuka oleh Dinas Perhubungan, tapi itu juga belum tiap hari (penyeberangan), melainkan seminggu dua kali," ujarnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa pengembangan akses transportasi selama ini hanya fokus pada pulau-pulau berpenghuni dan resort. Untuk mendorong pertumbuhan sektor pariwisata, maka diperlukan banyak kapal penyeberangan.
"Semakin banyak (kapal) akan semakin bagus. Penyediaan itu enggak harus dari pemerintah, tapi juga swasta," pungkasnya.
Secara geografis, Kepulauan Seribu memiliki 105 pulau yang terdiri dari pulau resort dan pulau penduduk dengan total wilayah daratan seluas 8,7 kilometer persegi.
Di wilayah kabupaten ini terdapat zona konservasi berupa Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu (TNKS) serta empat pulau cagar budaya.
Untuk potensi wisata baharinya meliputi snorkeling, diving, panorama matahari terbenam hingga kelezatan cita rasa hidangan laut.
[Gambas:Video CNN] (antara/agr)