Thailand Distribusikan Ganja Medis untuk Pertama Kali

CNN Indonesia
Jumat, 02 Agu 2019 12:36 WIB
Pemerintah Thailand segera mendistribusikan 10 ribu minyak ganja medis untuk para pasien rumah sakit.
Pemerintah Negeri Gajah Putih itu melegalkan penggunaan ganja untuk keperluan medis. (Foto: REUTERS/Steve Dipaola)
Jakarta, CNN Indonesia -- Thailand tengah bersiap-siap mendistribusikan minyak ganja yang diperuntukkan bagi pasien rumah sakit. Rencananya, sekitar 10 ribu botol ganja medis bisa digunakan pekan depan.

Pendistribusian ganja medis itu merupakan kali pertama di Negeri Gajah Putih, sejak pemerintah melegalkan penggunaannya untuk keperluan medis tahun ini.


Government Pharmaceutical Organization (GPO) Thailand, selaku perusahaan penyedia produk obat-obatan dan alat kesehatan, akan mengirimkan 4.500 botol minyak ganja berukuran 5 ml ke Kementerian Kesehatan Thailand.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya, minyak ganja itu bakal didistribusikan ke rumah sakit pada 7 Agustus untuk sekitar 4.000 pasien terdaftar. Sementara 5.500 botol minyak ganja yang tersisa akan didistribusikan secara bertahap di kemudian hari.

Direktur Pelaksana Eksekutif GPO Withoon Danwiboon mengatakan minyak ganja akan digunakan untuk mengobati pasien yang menderita mual setelah kemoterapi, epilepsi, dan nyeri. Selain itu, pasien alzheimer, parkinson, dan perawatan paliatif juga dapat menggunakan minyak ganja.


GPO akan mulai menanam kembali tumbuhan ganja di akhir bulan ini dan pada awal 2020. GPO menargetkan memperluas produksinya ke budidaya rumah kaca dengan target produksi 150 ribu hingga 200 ribu botol minyak ganja.

"Kami harus mempercepat produksi karena kekurangan pasokan," kata Withoon dikutip dari Reuters.

Dalam lima tahun ke depan, investor asing dan impor ganja di Thailand akan dilarang untuk memastikan peningkatan kapasitas industri dalam negeri. Pemerintah Thailand menyatakan akan menjadikan industri ganja medis sebagai prioritas utama.

Meski legal, Menteri Kesehatan Thailand Anutin Charnvirakul menegaskan penggunaan ganja ini hanya boleh digunakan untuk tujuan medis, bukan untuk rekreasi. Mariyuana itu boleh ditanam untuk mendapatkan manfaat kesehatan, tapi tak boleh diperjualbelikan.

(ptj/fef)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER