Jakarta, CNN Indonesia --
Kuliner legendaris identik dengan rasa yang autentik. Rasa yang khas ini membuat kuliner legendaris selalu dirindukan. Tak banyak
makanan yang mampu bertahan turun temurun hingga puluhan tahun dan dikenal sebagai kuliner legendaris.
Untuk menikmati kuliner legendaris ini, tak perlu jauh-jauh ke pelosok negeri. Sederet kuliner legendaris berkumpul di Kampoeng Tempo Doeloe, bagian dari Jakarta Fashion & Food Festival (JFFF). Pesta kuliner ini tersaji di La Piazza, Kelapa Gading, Jakarta, dari 7 Agustus hingga 8 September 2019.
Berikut rekomendasi kuliner legendaris dari
CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Srabi Notosuman Ny Handayani Solo Srabi ini didatangkan langsung dari Solo, Jawa Tengah. Sajian ini lengkap didatangkan dengan tampah anyaman bambu, wajan kecil dan penutup dari tanah liat, serta panggangan khas orang dulu. Ini semua demi menjaga keauntentikan rasa yang sudah diracik sejak tahun 1923.
Srabi yang sudah matang diletakkan di atas tampah, lalu digulung saat diminta pembeli. Srabi ini digulung dengan daun pisang dan dimakan tanpa kuah.
Tersedia beberapa pilihan rasa, tapi pilihan rasa orisinal tetap yang terbaik. Rasa orisinal hadir dengan rasa gurih yang manis. Saat digigit, saus kelapa seolah lumer di dalam mulut.
Srabi ini cocok jadi makanan pembuka pemburuan kuliner legendaris di Kampoeng Tempo Doeloe. Srabi bisa didapatkan dengan harga mulai dari Rp6 ribu.
2. Sate Klopo Akong Tak perlu jauh-jauh menikmati sate klopo di Surabaya. Sate Klopo Akong bakal memanjakan lidah pecinta kuliner di Ibu Kota.
Sate klopo merupakan sate daging yang diolah dengan bumbu kelapa yang sudah disangrai. Daging yang sudah bercampur kelapa itu lalu dibakar sampai hangus. Sate ini disajikan dengan kuah kacang, lontong, irisan bawang merah, dan cabai, serta taburan serundeng kelapa.
Daging yang alot dan tebal bercampur dengan kelapa menjadikan rasa sate ini khas dan berbeda dibanding yang lain. Lidah seolah meminta untuk mencoba tusukan berikutnya.
Satu porsi sate klopo bisa dinikmati dengan harga Rp38.500 dan lontong Rp5 ribu.
3. Rujak Shanghai Encim Pancoran Glodok Kuliner legendaris ini sudah ada sejak 1950 di Jalan Pancoran, Glodok. Bukan buah-buahan dan bumbu kacang pedas seperti rujak pada umumnya, Rujak Shanghai Encim justru berisi campuran kangkung, cumi besar atau juhi, ubur-ubur, lobak, dan mentimun.
Kuah rujak Shanghai Encim ini terdiri dari paduan kecap asin, bawang putih, serta saus dan sambal tomat. Kesegaran kangkung, juhi, dan ubur-ubur bakal terasa karena hanya direbus sebentar saja. Rasa asam, manis, dan pedas juga muncul dari kuah rujak.
Rujak ini bisa dinikmati dengan harga mulai dari Rp35 ribu.
4. Kopi Es Tak Kie Kopi Es Tak Kie sudah ada jauh sebelum menjamurnya es kopi susu kekinian. Coba lah rasa es kopi nan auntentik dari tahun 1927 ini.
Kopi ini punya nilai sejarah dan rasa yang tak kalah dibanding es kopi susu kekinian. Kopi Es Tak Kie dibuat dengan kopi arabika pilihan. Aroma kopi yang khas bakal langsung tercium bahkan dari jauh.
Tersedia pilihan kopi hitam dan kopi susu, panas dan dingin dengan es. Kopi susu diracik dengan tambahan susu kental manis. Rasa kopi dan susu menyatu dengan seimbang.
Es kopi ini siap menemani Anda berburu kuliner legendaris di Kampoeng Tempo Doeloe lengkap dengan suasana klasik dan musik jadul.
[Gambas:Video CNN] (ptj/asr)