Jakarta, CNN Indonesia -- Generasi milenial kini memasuki rentang usia 25-38 tahun. Usia yang dianggap 'muda' untuk terserang penyakit
asam urat, yang dahulu populer sebagai penyakit orang tua.
Sebuah studi di Inggris mendapati 1 dari 40 orang kini menderita asam urat. Meski sebagian besar pasien masih berada di usia 60 tahun ke atas, namun jumlah penderita berusia 20-an dan 30-an jumlahnya meningkat hingga 30 persen sejak 2012, melansir
Friday.
Kelebihan berat badan diyakini menjadi inti dari meningkatnya kasus asam urat pada orang yang lebih muda, papar direktur medis
Arthritis Research UK Profesor Alan Silman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, kelebihan berat badan hingga obesitas cukup dipengaruhi oleh konsumsi minuman manis, salah satunya
minuman bersoda. Lalu, konsumsi makanan bergula, minum alkohol, kegemaran akan daging merah, makanan mengandung lemak jenuh, serta merokok, juga berandil besar sebagai penyebab asam urat di usia muda.
Silman mengatakan, milenial cenderung kurang sadar akan kesehatan. Mereka akan melakukan atau memakan apa yang disukai karena merasa masih muda.
Selain dari pilihan asupan, UK Gout Society melaporkan 1 dari 10 pasien juga mewarisi asam urat dari orang tua. Namun, para ahli belum sepakat berapa banyak pengaruh genetik serta gaya hidup terhadap kenaikan risiko asam urat pada orang muda.
Asam urat sendiri umumnya ditandai dengan rasa sakit yang cukup parah pada sendi, kadang diikuti pembengkakan, dan kerap dimulai pada jempol kaki.
Rasa sakit biasanya timbul di malam hari dan datang secara tiba-tiba. Rasa sakit tersebut terjadi akibat terlalu banyak asam urat yang mengkristal dan mengendap pada sendi.
Banyak pasien yang mengatakan bahwa sendi mereka terasa sangat sakit. Kejadian ini juga dialami oleh seorang pasien bernama Harry Tyndall (28). Suatu pagi dia tidak mendapati kaki kanannya sangat sakit sehingga sulit untuk berjalan.
"Tidak sedetik pun saya pernah berpikir menderita asam urat, karena saya tahu itu penyakit untuk orang yang usianya dua kali lipat dari saya," tuturnya ketika dokter klinik fisioterapi menerangkan bahwa ia terkena asam urat.
Selain menghindari penyebab asam urat, mengonsumsi obat antiinflamasi umumnya menjadi pilihan pengobatan. Pasien asam urat sangat disarankan untuk mengubah prilaku makan, terutama mengurangi minuman soda, gula, serta alkohol. Olahraga yang teratur juga dapat menurunkan risiko kambuhnya asam urat.
[Gambas:Video CNN] (ayk/ayk)