Jakarta, CNN Indonesia -- Robert Werner dan istrinya Ursula meluangkan waktu menyapa para pendaki saat mereka mengendarai sepeda sepeda listrik di jalan setapak di Pegunungan Alpen Bavaria.
Tetapi lebih sering sapaan mereka disambut dengan kerutan di dahi para pendaki yang berjalan kaki.
"Hal pertama yang mereka lihat adalah sepeda kami," kata Robert (46) yang sehari-harinya berkarier di dunia perhotelan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika kami mendaki dengan mesin, mereka kurang menghargai kita."
Sementara Werners senang mengendarai sepeda listrik, orang lain merasa jengah dengan evolusi sepeda.
Dengan sepeda listrik mereka, pasangan ini mampu melakukan pendakian ke Gunung Herzogstand setinggi 800 meter di atas permukaan laut dalam waktu setengah jam - tanpa berkeringat.
Banyak orang yang percaya bahwa penjelajahan ke alam harus dengan tenaga manusia, bukan tenaga listrik.
Kehadiran sepeda listrik di jalur Alpen dan jalur gunung lainnya telah menjadi subjek kontroversi.
Keluhan oleh pendaki yang berjalan kaki telah muncul di media Jerman yang sering menuduh penggemar sepeda listrik melesat naik turun jalan, menimbulkan risiko tabrakan, sementara yang lain menunjukkan masalah lingkungan.
"Sepeda listrik memungkinkan lebih banyak orang untuk mengakses jalan setapak, termasuk yang sebelumnya tidak banyak digunakan," kata Friedl Kroenauer (59) dari kelompok lingkungan BUND Naturschutz.
"Sepeda listrik juga bisa menyebabkan erosi tanah, salah satunya."
Kepopuleran roda duaBagi Kroenauer, yang memiliki pemandangan menakjubkan dari puncak tertinggi Jerman dari kantornya, mereka yang mendaki gunung di kawasan ini dengan sepeda listrik sebenarnya menipu diri mereka sendiri.
"Naik ke puncak gunung adalah sesuatu yang harus Anda dapatkan," katanya.
"Anda harus merasa bahwa Anda telah melatih otot Anda, Anda harus kelelahan.
"Sepeda gunung listrik membuat gagasan atas usaha ini hilang," tambahnya.
Terlepas dari kritik serupa, semakin banyak orang di Jerman dan di tempat lain menggunakan sepeda listrik untuk mencapai puncak gunung.
Pada tahun 2018, Jerman membeli hampir satu juta sepeda listrik, seperempat di antaranya sepeda gunung, menurut laporan asosiasi industri sepeda Jerman, ZIV.
Pabrikan sepeda Jerman seperti Haibike, Cube atau Prophete, serta produsen motor dan baterai Bosch, telah menikmati fenomena tersebut.
"Industri sepeda, dan khususnya industri sepeda listrik, sangat penting bagi Jerman," kata David Eisenberger, manajer komunikasi untuk asosiasi ZIV.
"Industri itu menciptakan ribuan pekerjaan - secara langsung dan tidak langsung, dalam pariwisata misalnya."
Berbagi gunungDi Lenggries, sebuah kota berpenduduk 9.000 orang, satu jam berkendara ke selatan kota Munich, keluarga Werners membuka toko penyewaan sepeda di sebelah hotel yang mereka kelola sejak beberapa bulan yang lalu. Sepeda listrik tentu saja ditawarkan.
"Permintaan sangat besar dan pelanggan sangat beragam," kata Robert.
"Semua orang ingin mencobanya," lanjutnya.
Lenggries kini menawarkan tiga stasiun pengisian daya untuk baterai sepeda listrik.
Dalam upaya untuk mengurangi konflik dengan pejalan kaki, beberapa kota di Bavaria sedang mempertimbangkan untuk menyiapkan area yang disediakan untuk pengendara sepeda - baik sepeda elektronik dan sepeda gunung biasa.
Tetapi Robert menyuarakan keraguan: "Bagaimana itu bisa diatur? Itu tidak mungkin."
"Ini hanya masalah berbagi gunung dengan lebih baik dengan mengikuti beberapa aturan untuk hidup bersama," katanya, menyarankan bahwa pejalan kaki selalu diberi prioritas lebih dibanding pengendara sepeda.
Debat serupa muncul beberapa dekade yang lalu ketika sepeda gunung konvensional pertama kali muncul di Pegunungan Alpen, ia mengenang, menambahkan, dengan mengangkat bahu: "Hari ini tidak ada yang mengeluh lagi."
[Gambas:Video CNN] (afp/ard)