Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagai sebuah destinasi
wisata andalan di
Italia, pesona yang dimiliki
Venesia memang tidak terbantahkan. Tapi kota ini sudah menerapkan beberapa aturan yang mengatur wisatawan untuk lebih bersikap sopan.
Belum lama ini, Pemerintah kota Venesia sedang mempertimbangkan peraturan baru untuk para wisatawan yakni dilarang merokok di lokasi-lokasi tertentu.
Ide ini datang dari wali kota Venesia, Luigi Brugnaro, ketika ia mengunjungi Jepang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya di Jepang ada beberapa peraturan terkait larangan merokok yang ditetapkan di beberapa tempat, termasuk saat jalanan sedang sibuk.
Rencananya, ia melanjutkan, peraturan ini akan diterapkan di beberapa tempat penting di mana para wisatawan kerap berkumpul, yakni Jembatan Rialto atau St Mark Square.
Kebijakan ini diperkirakan cukup 'menyulitkan' para perokok, entah itu warga lokal atau wisatawan, termasuk Brugnaro sendiri.
"Saya adalah perokok, tapi saya selalu menghindari merokok ketika berada di tempat yang banyak orang meskipun itu di luar ruangan, ujar Brugnaro, seperti yang dikutip dari Lonely Planet, Rabu (11/9).
"(Peraturan) larangan merokok akan membuat udara di Venesia menjadi lebih bersih dan segar."
Sebelumnya kota yang akrab terkenal dengan kanalnya itu berencana menerapkan iuran masuk bagi wisatawan yang berkunjung.
Rencananya, biaya yang dipungut oleh pemerintah kota Venesia berkisar antara 2,5-5 Euro (sekitar Rp41-66 ribu) per orangnya, tergantung dari musim ramai atau tidak.
Bahkan jika sedang musim 'panen' wisatawan, biaya yang ditarik bisa mencapai 10 Euro (sekitar Rp165 ribu) per orang.
Hal ini berlaku bagi siapapun yang berkunjung ke Venesia, meskipun hanya dalam hitungan jam saja.
Namun rangkaian wacana peraturan itu tidak membuat jumlah wisatawan surut, diperkirakan Venesia menerima kunjungan lebih dari 20 juta wisatawan setiap tahun.
[Gambas:Video CNN] (agr)