Pulau 'Topeng Monyet' Vietnam yang Dikritik Dunia

CNN Indonesia
Senin, 09 Sep 2019 16:34 WIB
Kawanan monyet di sana dilatih untuk melakukan atraksi, mulai dari menari sampai balapan renang.
Pulau Monyet di Vietnam. (Nhac NGUYEN / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pulau Monyet di Vietnam dikecam sebagai objek wisata yang mempromosikan kekejaman terhadap hewan liar oleh para aktivis pecinta fauna.

Turis diminta untuk menunjukkan tangan kosong mereka kepada monyet jika tidak ingin dihampiri oleh monyet agresif, yang secara rutin mencuri makanan ringan, topi, dan bahkan ponsel dari pengunjung, yang hanya bisa gugup tertawa sambil mengambil foto.

"Mereka mengambil biskuit saya dan memanjat tubuh saya," kata Dinh Thi Hoa kepada AFP di pulau kecil di teluk Nha Phu, Vietnam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya bahkan tidak punya waktu untuk membuka tas, kawanan monyet mengambilnya dariku dan membukanya!"katanya, tersenyum, setelah sekelompok monyet merobek ranselnya.


Destinasi wisata ini adalah salah satu dari banyak destinasi wisata di Vietnam, di mana pengunjung dapat naik gajah atau burung unta, melihat beruang dan harimau yang berkostum tampil di sirkus, dengan harga tiket masuk hanya beberapa dolar.

Di Pulau Monyet, monyet-monyet mengendarai sepeda motor, mengangkat beban, dan menembak bola basket dalam pertunjukan sirkus yang berakhir dengan seekor monyet dengan rok berenda yang mengumpulkan uang saweran para penonton.

Di tempat lain di pulau itu, pengunjung dengan penuh semangat menempatkan taruhan pada perlombaan monyet berenang.

Ini wisata yang kejam, menurut beberapa orang.


"Monyet tidak bisa memilih untuk berjalan dengan kaki belakangnya, mengendarai sepeda, atau melakukan trik yang tidak berarti dan memalukan - mereka hanya belajar untuk takut apa yang akan terjadi jika mereka tidak melakukannya," kata Jason Baker, wakil presiden kelompok perlindungan fauna PETA.

"Perusahaan perjalanan dan turis harus berhenti membeli tiket ke objek wisata kejam seperti Pulau Monyet ini," tambahnya.

Ada sekitar 1.200 monyet di pulau kecil itu, tempat eksperimen vaksin pernah dilakukan oleh para ilmuwan Soviet sebelum diubah menjadi objek wisata pada 1990-an.

Manajer Pulau Monyet, Truong Nguyen Phuoc An, mengatakan hewan-hewan itu tidak pernah dipukuli dan dirawat dengan baik berkat uang tiket dari turis.

"Kami memiliki uang untuk memelihara pulau itu dan membeli lebih banyak makanan untuk monyet-monyet," katanya kepada AFP.

Kerumunan pengunjung datang setiap minggu, sebagian besar dari Vietnam, China, dan Rusia yang terbang melintasi teluk dari kawasan resor pantai Nha Trang.

Banyak yang senang melihat monyet-monyet itu dan sedih melihat mereka harus tinggal sendirian di pulau.

"Saya pikir mereka mendapat cukup makan dan bahagia, itu sempurna," kata Kirill, seorang pengunjung berusia 19 tahun dari Rusia.


[Gambas:Video CNN]

(afp/ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER